Hubungan antara militer Korea Selatan dan Korea Utara akhirnya kembali memanas.
Dua negara dengan leluhur yang sama itu akhirnya kembali menghadapi ketegangan konflik militer.
Yoon Suk-yeol tak tinggal diam terhadap kondisi ini.
Presiden Korea Selatan itu akan segera membalas perlakuan yang diperlihatkan negara saudaranya.
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dirumorkan Koma, Sang Paman Disebut akan Ambil Alih Kepemimpinannya
Ia berjanji tak akan tinggal diam akan membalas dengan cepat dan tegas.
Militer Korea Selatan juga mengatakan penembakan rudal ini adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayahnya.
Sekitar tiga jam kemudian, Korea Selatan menembakkan tiga rudal presisi udara-ke-darat dari pesawat tempur ke perairan lepas pantai timur Korea Utara.
Alasan saling tembak menembak rudal antara kedua negara terpecah ini akhirnya terungkap.
Baca juga: Banyak Tak Disadari, Pesan Rahasia di Balik Squid Game, Aib Korea Selatan yang Buat Merinding Warga
Penembakan itu merupakan eskalasi dari ketegangan yang makin meningkat tahun ini.
Di mana sebelumya telah terjadi lebih dari 50 peluncuran rudal dari Korea Utara, termasuk satu rudal balistik yang melewati Jepang.
Adapun tiga rudal yang ditembakkan Seoul, diklaim mendarat dengan jarak yang sama melewati Garis Batas Utara (NLL).
Berdasarkan hukum internasional, negara hanya dapat menetapkan klaim teritorial atas 12 mil laut dari laut yang berbatasan dengan tanah mereka.
Sebagaimana diketahui, garis demarkasi menandai titik tengah perbatasan laut antara Korea Utara dan Selatan, tetapi Korea Utara tidak pernah mau menerima ketentuan tersebut.
Pada hari Selasa, Korea Utara memperingatkan bahwa Korea Selatan dan AS akan membayar harga paling mengerikan dalam sejarah jika mereka melanjutkan latihan militer bersama.
Baca juga: Arti Kata Aigo, Gwenchana, Chukkae Bahasa Gaul Korea Selatan, Sering Muncul di Drakor, Ini Contohnya
Pasalnya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un memandang hal ini sebagai ancaman terselubung untuk menggunakan senjata nuklir.