Berita Madura

8 Orang Diduga Terpapar Varian Omicron XBB, BOR RSUD Syamrabu Bangkalan Mencapai 21,62 Persen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelaran vaksinasi terhadap anak berusia sekolah di Pendapa Pratanu Pemkab Bangkalan beberapa waktu lalu

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, MADURA Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan mengimbau masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dari paparan Covid-19 Sub Varian Omicron XBB.

Sejumlah 8 orang saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan.

Data yang dihimpun Tribun Jatim Network dari Dinkes Kabupaten Bangkalan hingga Kamis (17/11/2022) menyebutkan, total persentase pemakaian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang disediakan untuk penanganan pasien Covid-19 di RSUD Syamrabu telah mencapai angka 21,62 persen.

Kepala Dinkes Kabupaten Bangkalan, Sudiyo mengungkapkan, total tempat tidur (TT) yang tersedia di rumah sakit saat ini sejumlah 37 buah.

Dengan rincian di Ruang ICU sebanyak 3 buah bed dan di Ruang Isolasi sebanyak 34 bed.

“Dari tiga unit TT di Ruang ICU, dua di antaranya telah ditempati. Sedangkan dari 34 unit TT di Ruang Isolasi, enam di antaranya telah ditempati. Total persentase pemakaian BOR mencapai angka 21,62 persen,” ungkap Sudiyo, Jumat (18/11/2022).  

Baca juga: Sambaran Petir Menghujam Teras Rumah, Bikin Warga Bangkalan Trauma: Tak Berani Keluar

Sebelumnya, Dinkes Provinsi Jawa Timur menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Peningkatan Kasus Covid-19.

Penerbitan SE tertanggal 10 November 2022 yang ditandatangani dr Erwin Astha Triyono itu sehubungan dengan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dan ditemukan Sub Varian Omicron XBB, 8A.2.75, serta BQ dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Sekedar diketahui, Sub Varian Omicron XBB merupakan gabungan dari BA.2.10.1 dan BA.275, Varian tersebut merupakan varian yang pernah memuncak pada bulan Februari 2022 dan pada 10 November 2022.

Gejala yang ditimbulkan dari sub varian ini tidak jauh berbeda dengan gejala lainnya. 

Sub Varian XBB sudah tersebar di 37 negara di dunia.

Di mana Singapura, India, dan Australia menjadi negara yang tertinggi.

Sudiyo menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan surveilans ketat Covid-19 termasuk di dalamnya mengoptimalkan pelaksanaan surveilans aktif.

Utamanya terhadap pembelajaran tatap muka dan populasi tertutup sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

Baca juga: Jambu Mente Bangkalan Mulai Lirik Pasar Ekspor, Dinas Pertanian Matangkan Konsep Agropolitan

Halaman
12

Berita Terkini