Sebagian besar tentu saja dari Indonesia, juga dari Gresik dan Surabaya.
Pekerjaannya sangat masif, mulai pengerukan lahan (biayanya lebih Rp 1 triliun, termasuk menimbun material tanah setinggi tiga meter), pembangunan jalan, jembatan, gedung, dan pabrik.
Sejumlah gedung sedang dikerjakan simultan saat ini.
Sebanyak 17.434 tiang pancang diperlukan.
Sebagian besar sudah terpasang.
Gedung-gedung dibangun dengan kontruksi baja.
Saat Tribunnews dan sejumlah pemimpin media massa di sana bersama Tony Wenas, pekerja tampak sibuk di tengah cuaca panas menyengat 31 derajat Celcius.
Bangunan, fasilitas, dan infrastuktur --termasuk pembangkit listrik dan pemurnian air laut-- dibangun bersamaan.
Sederhananya bayangkan seperti ini: puluhan bangunan 'tiba-tiba' kelar seketika sebelum akhir Mei tahun depan, listrik menerangi gedung, jalan, dan kawasan Smelter Freeport.
Smelter Gresik itu akan tampak seperti kota baru yang terang benderang di malam hari.
Tentang Smelter
Smelter adalah istilah pertambangan.
Secara teknis, smelter merupakan fasilitas peleburan dan pemurnian konsentrat.
Sederhananya, smelter adalah tempat mengolah, memproses, bahan tambang sebelum menjadi barang siap jual seperti emas, perak, dan platinum.
Bahan tambang itu disebut konsentrat, bahan berbentuk pasir olahan dari batuan tambang (ore), yang mengandung tembaga, emas, perak, dan platinum.