Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dahlan Dahi
TRIBUNJATIM.COM - 20 Oktober 2024 adalah hari terakhir Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden RI.
Seperti penyelenggara pemilu yang berpacu dengan waktu dan berdisiplin menyelenggarakan tahapan pemilu, begitu pula PT Freeport Indonesia dalam mengelola proyek prestisius, Smelter Freeport, di Gresik, Jawa Timur.
Pada 12 Oktober 2021, Jokowi menekan tombol tanda dimulainya pembangunan proyek raksasa senilai Rp 42 triliun (lebih banyak dari target pendapatan Jatim pada APBD 2023) di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE Gresik.
JIIPE mengintegrasikan pabrik, perumahan, dan pelabuhan.
Letaknya di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sekitar 1,5 jam dengan mobil dari Bandara Juanda, Sidoarjo.
"Kami harapkan proyek smelter tembaga design single line terbesar di dunia ini beroperasi pada Mei 2024," kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, di lokasi proyek kepada sejumlah wartawan, termasuk Tribunnews.com, Jumat (13/01/2022).
Mei artinya lima bulan sebelum Jokowi mengakhiri tugas 10 tahun sebagai presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Groundbreaking Smelter Freeport di KEK Gresik, Total Investasi Rp 42 Triliun
Tony Wenas menjadi orang nomor satu di perusahaan tambang terbesar di dunia itu tahun 2018.
Tahun itu adalah akhir periode pertama Presiden Jokowi dan tahun dimulai proses divestasi saham Freeport.
Saat ini, pemerintah Indonesia melalui PT Inalun (sekarang MIND ID) menguasai 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia.
Pemerintah daerah Papua mendapatkan porsi 10 persen.
Smelter dan perubahan komposisi saham memberi dua pesan penting.
Pertama, proses pengolahan produk Freeport Indonesia berupa emas, tembaga, perak dan platinum serta bahan lainnya telah 100 persen diolah di Indonesia --pertama kali sejak perusahaan yang dikenal sebagai tambang emas itu beroperasi di Tembaga Pura, Mimika, Papua, tahun 1967.
Baca juga: Smelter Freeport di Gresik akan Serap 40 Ribu Tenaga Kerja, Khofifah Minta Prioritas Warga Jatim
Kedua, kontribusi Freeport Indonesia ke kas negara dalam bentuk deviden tumbuh berkali-kali lipat dari sebelumnya.