2. Produk kedelai
Kedelai adalah sumber protein lain yang baik, meliputi:
- Kedelai
- Susu kedelai
- Tahu
- Tempe
- Pasta kedelai
- Produk kedelai olahan
3. Kalsium
Pelaku lacto-vegetarian dan lacto-ovo-vegetarian dapat mengonsumsi produk susu yang kaya kalsium.
Yaitu:
- Sayuran berdaun hijau gelap
- Pak choy
- Kubis
- Brokoli
- Tahu berkalsium
- Alternatif susu yang diperkaya kalsium
- Kacang almond
- Sereal dan jus yang diperkaya kalsium
- Produk tepung jagung yang diolah dengan kalsium hidroksida seperti tortilla jagung
4. Zat besi
Sumber zat besi non-heme (jenis zat besi yang ditemukan dalam makanan nabati) meliputi:
- Sayuran berdaun hijau gelap
- Legume dan lentil
- Kedelai
- Bayam
Risiko diet vegetarian
Di samping manfaatnya, diet vegetarian juga tidak lepas dari sejumlah risiko, antara lain:
1. Kekurangan vitamin D
Beberapa makanan secara alami mengandung vitamin D tinggi, namun sulit ditemui dalam makanan nabati.
Pelaku diet vegan dianjurkan untuk mendapatkan vitamin D dari jamur, jus, sereal, dan susu vegan yang diperkaya vitamin D.
Mereka yang menganut diet ini juga bisa memperoleh vitamin D dari suplemen vegan.
Para ahli menyarankan orang dewasa berusia 19-70 tahun mengonsumsi 600 IU vitamin D setiap hari, sedangkan orang berusia di atas 70 tahun mengonsumsi 800 IU vitamin D.
Namun dosis suplemen vitamin D setiap individu berbeda, jadi pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan suplemen apa pun ke dalam makanan.