Kabar ini menjadi heboh.
Baca juga: Kasus Tabib Cabul di Malang, Warga Ungkap Sosok Pelaku Sehari-hari: Kaget dan Tidak Menyangka
Senin, 13 Februari tiga wali murid datang ke sekolah.
Salah seorang guru bagian kesiswaan diamuk para wali murid itu.
Aliaka Habibur Rachman selaku kepala sekolah mengatakan saat itu, pihaknya hanya bisa meredam wali murid.
Setelah para wali murid pulang, pihaknya memanggil AS.
AS diberi kesempatan untuk tabayyun.
"Saat kami tanyai AS tidak mengaku atau pun mengelak perbuatannya. Bilang minta maaf dengan suara terbata-bata, lalu menunjukkan ketimun," ujarnya.
Pihak sekolah pada 15 Februari memutuskan memberi sanksi.
AS dipecat.
Baca juga: 21 Murid SD Banyuwangi Tertipu Kebaikan Penjual Mainan, Guru Kaget Pergoki Aksi Nakal, Naik Motor
Sekolah khawatir para wali murid semakin marah lantaran membiarkan AS tetap mengajar.
Kamis, 16 Februari para wali murid itu membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.
Semula jumlah korban sempat disimpulkan ada 8 siswi.
Namun, belakangan tambah menjadi 20 korban.
Terpisah, B, salah seorang wali murid meminta kasus ini menjadi atensi polisi.
Ia meminta supaya secepatnya pelaku ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.
Berita Surabaya lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com