Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Institusi pendidikan di Surabaya benar-benar tak menjadi tempat aman dan nyaman bagi pelajar.
Belum genap satu bulan seorang taruna Politeknik Surabaya dianiaya seniornya hingga tewas.
Sekarang, 20 Februari muncul kasus baru, seorang guru sekolah dasar swasta di kawasan Kapas Madya Barat menjadi predator seksual.
Informasi yang berhasil dihimpun, korbannya para siswi kelas 4 SD dan seorang guru yang dicurigai menjadi pelaku ialah (AS).
Oknum guru tersebut melakukan perbuatan pencabulan dengan dalih mengajarkan ke para siswi mengenai pembelajaran tematik dengan materi menguji kemampuan indra perasa.
Modus yang digunakan AS pada 11 Februari lalu mengajak para siswi bermain stipo diputar di atas meja.
Baca juga: Suami di Surabaya Kerja Tak Kunjung Pulang, Rupanya Akhiri Hidup, Istri sempat Lapor Orang Hilang
Siswi yang kena ujung stipo, diajak keluar kelas untuk menuju salah satu ruangan di lantai dua gedung sekolah.
Di tempat itu, AS lalu menyuruh para siswi duduk di kursi dengan mata ditutup hasduk dan tangan diikat ke belakang.
Dalih AS ingin mengajarkan kepada para siswi tentang kepekaan Indra perasa menebak jenis sayuran dengan kondisi mata tertutup.
Tapi itu hanya tipuan, AS justru memaksa siswi-siswi tersebut merasakan bagian sensitif si guru.
Kejahatan memang tidak ada yang sempurna.
Ternyata saat itu ada salah satu murid yang matanya tidak terlalu tertutup rapat hasduk.
Tak sengaja ia melihat perbuatan AS.
Sepulang sekolah, ia mengadu ke orang tuanya.