Berita Terpopuler

TERPOPULER JATIM Emak Vlog di Tol Suramadu Minta Maaf - Pelatihan Penanggulangan Bencana Basarnas

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita Jatim terpopuler hari ini, Minggu (26/2/2023).

Jika sewaktu-waktu Basarnas melaksanakan operasi SAR di medan yang sulit dan butuh bantuan, baik tenaga maupun sarana dan prasarana, maka Basarnas akan berkomunikasi dengan komunitas hobi tersebut.

Lebih lanjut, Hariyadi menyebut, sepanjang tahun 2022, Kantor SAR Surabaya melakukan operasi pencarian dan penyelamatan sebanyak 175 operasi.

Jumlah operasi itu termasuk yang disebabkan oleh dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor maupun operasi-operasi kemanusiaan lainnya.

Baca selengkapnya

2. Saat Mantan Kombatan Beber Pola Terorisme di depan Mahasiswa Unisla, Ali Fauzi: Moderasi Beragama

Ali Fauzi  saat menjadi pembicara di seminar mahasiswa pasca sarjana Universitas Islam Lamongan (Unisla), Sabtu (25/2/2023) (TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI)

Eks pentolan Jamaah Islamiyah (JI) juga mantan kombatan, Ali Fauzi menarik perhatian saat menjadi narasumber di seminar mahasiswa pasca sarjana Universitas Islam Lamongan (Unisla).

Ada banyak pengalaman dan pemahaman yang dikupas Ali Fauzi.

Doktor yang baru lulus 9 hari lalu itu  menyampaikan  banyak hal akan pentingnya moderasi beragama.

Apalagi bagi kalangan mahasiswa, kata Ali Fauzi, moderasi beragama sangat penting adanya.

Baca juga: Syarat Ali Fauzi agar WNI Eks ISIS Kembali ke Indonesia: Sadar & Tobat Dulu, Lalu Beri Testimoni

Baca juga: Mantan Napi Teroris Ali Fauzi Manzi Sebut Radikalisme itu Berproses

Menumbuhkan sikap toleransi dan berani menghargai perbedaan harus tertanam bagi kalangan akademisi.

"Saya memberi apresiasi ke Unisla karena telah menggelar seminar dan berani membawa isu-isu bahaya terorisme dan moderasi beragama, karena sejatinya teroris itu ibarat penyakit kronis dan harus disembuhkan," ungkap Ali Fauzi, Sabtu (25/2/2023).

Selain menanamkan sikap moderat sebagai penangkal utama faham radikalisme, menurutnya, para mahasiswa harus tahu lebih dalam perihal ciri, karakter, hingga jaringan kelompok teroris.

Ditambahkan, selain sikap, mahasiswa juga harus punya literasi yang kuat seperti faham mengenai jaringan, tentang bahaya terorisme, hingga bisa melahirkan spirit baru untuk bersama menanggulangi bahaya terorisme.

 Dibeberkan Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) ini, bahwa butuh sinergitas semua pihak untuk menumpas terorisme tak terkecuali mahasiswa. " Akademisi juga harus punya bekal pengetahuan, " katanya.

Baca selengkapnya

Halaman
123

Berita Terkini