Menurut Prasetyo, harus ada solusi untuk warga yang menghuni di sekitar Depo Pertamina Plumpang
Solusi itu, katanya, harus diberikan oleh Pemerintah Pusat serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Yang jelas pemerintah harus ada di situ, ada kebijakan (dari) pemerintah daerah dan pemerintah pusat," urai Prasetyo.
Sementara itu, buntut kebakaran tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya mencopot direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Dedi digantikan oleh Erry Widiastono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina.
“Pak Dedi Sunardi yang digantikan sebagai Direktur Penunjang Bisnis. Sementara ditugaskan kepada Pak Erry Widiastono,” kata Pahala seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Pencopotan direksi Pertamina ini sebelumnya pernah diungkapkan Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan, direksi yang tidak bekerja dengan baik akan dicopot.
"Direksi Pertamina kan pernah saya copot, tapi kalau perlu saya copot lagi, ya saya copot lagi,” ujar Erick beberapa waktu lalu.
Baca juga: Penyebab Depo Pertamina Plumpang Meledak Mirip 2009? Wapres Dulu Geram, Pertamina Janji Selidiki
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Pengamat BUMN Herry Gunawan menilai, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Terutama Dirutnya harus tanggung jawab karena ini masalah teknis," kata Herry kepada Kompas TV, Selasa (7/3/2023).
Herry mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara Polisi, penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang adalah kelalaian dari pemeriksaan rutin yang dilakukan pekerja Pertamina.
Ia pun menilai kelalaian itu sebagai tindakan kriminal.
Apalagi, Depo Pertamina Plumpang adalah objek vital negara seperti halnya Kilang Pertamina Cilacap dan Kilang Pertamina Balongan yang juga sering terbakar.