Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara mengatakan, Pemkab Trenggalek berkomitmen meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dengan menciptakan berbagai inovasi dan terobosan.
Baru-baru ini, Pemkab Trenggalek telah melaunching Cafe Pelayanan Publik, semua layanan yang dimiliki dipusatkan satu pintu di pusat layanan ini.
Terbaru, pemkab juga membuat terobosan dengan menjalankan program Makaryo Ning Desa, Desa Hebat atau "Mening Deh."
"Program ini bertujuan mendekatkan pelayanan yang dimiliki dibawa ke desa untuk mendekatkan layanan ke masyarakat," kata Mas Syah, sapaan Syah Muhammad Natanegara usai menghadiri Forum Koordinasi Pelayanan Publik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/3/2023).
Program tersebut berawal dari kesadaran Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Wabup Syah Muhammad Natanegara akan topografi Kabupaten Trenggalek yang dikelilingi oleh pegunungan.
Hal tersebut membuat masyarakat tak bisa setiap waktu mengakses kemudahan teknologi yang dihadirkan.
Terlebih lagi jika harus mendatangi pusat pelayanan pemerintah di kecamatan kota, mereka harus meluangkan waktu dan dana untuk perjalanan yang tak sebentar.
Yang tak kalah penting, melalui program Mening Deh, masyarakat bisa wadul langsung ke bupati dan wakil bupati, sehingga program dan kebijakan dari pemerintah ke depan bisa lebih tepat.
"Ini salah satu upaya kami memperbaiki penyelenggaraan pelayanan publik. Karena pada dasarnya kami adalah abdi masyarakat, sehingga sudah sepantasnya kami memberikan pelayanan yang baik," lanjutnya.
Hal tersebut senada dengan arahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas yang menyerukan perbaikan penyelenggaraan pelayanan publik.
Baca juga: Program Mening Deh di Durenan, Pemkab Trenggalek Kaji Potensi Wisata Edukasi Sejarah Desa Kamulan
"Arahan presiden, birokasi harus berdampak," jelas Azwar Anas.
Lebih lanjut Azwar Anas menambahkan, Kemenpan-RB tengah berupaya penuh dalam penyederhanaan birokrasi.
"Dulu konsentrasi tata kelola di hulu, sekarang lebih ke hilir. Reformasi birokrasi akan baik bila kemiskinan itu turun," ucap mantan Bupati Banyuwangi itu.