Di sisi lain, Bismo mengimbau kepada keluarga, warga dan rekan-rekan korban di sekolahnya untuk tidak melakukan aksi balas dendam.
Bismo meminta, agar kasus ini diserahkan kepada kepolisian untuk proses hukumnya.
"Jangan ada aksi balasan dan sebagainya dan juga kita sampaikan juga pelaku sudah tertangkap dan biarkan proses penegakan hukum berjalan secara profesional," tandasnya.
Syahadat Terakhir AS
Seorang wanita berkerudung hitam, Euway langsung mendekati saat napas AS tersengal dan bersimbah darah karena dibacok.
Ia bercerita, ketika itu AS tak lagi bisa berbicara dengan jelas.
"Dia gak bisa ngomong, cuma 'eu, eu' gitu doang, kasihan," katanya.
Melihat kondisi AS, Euway mencoba menolongnya.
"Baca syahadat dulu, dia ngikutin, terus dia nangis," katanya.
Baca juga: Pulang Sekolah, Bocah SD Tewas Dibacok Geng Motor Sukabumi, Kesaksian Warga Pilu: Selalu Lewat Sini
Sayangnya, Arya Saputra benar-benar tak lagi bisa mengeluarkan suara.
Menurutnya luka yang diderita Arya akibat sabetan tersebut sangat parah.
Banyak darah yang keluar dari lukanya.
"Gerak dikit keluar lagi darahnya. Sebelum datang ambulans saya ajak baca Syahadat," katanya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan Arya Saputra tewas di tempat.
"Korban alami luka terbuka di bagian tubuh, akibat sajam," katanya.
Baca juga: Madura Berdarah, Pria Paruh Baya Dibacok saat di Toko Ponsel, Sakit Hati Jadi Pemicu Aksi Nekat