Berita Viral

Pengakuan SMK Telkom yang Pecat Guru Kritik Ridwan Kamil, ‘Momen Pas’, Sabil Tak Sudi Kembali Ngajar

Penulis: Ignatia
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan pihak SMK Telkom yang ingin mempekerjakan Sabil kembali kini sang guru ogah balik, Jumat (17/3/2023).

"Dari SP pertama dan kedua, yang bersangkutan tidak menunjukkan perubahan sikap, bahkan kami mendapat laporan dari orang tua siswa bahwa yang bersangkutan jarang hadir," ujar Cahya Haryadi.

Ia menyampaikan, dari rentetan peristiwa itu sekolah dan yayasan yang menanunginya pun rapat bersama, kemudian hasilnya diputuskan bahwa memberikan SP ketiga atau surat pemberhentian kerja sama dengan Sabil.

Namun, momen penerbitan surat pemberhentian tersebut kira-kira tepat dua jam setelah Sabil berkomentar di Instagram Ridwan Kamil, meski sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali.

Sementara Humas Yayasan Miftahul Ulum yang menaungi sekolah itu, Elis Suswati, mengatakan, siap menerima kembali Sabil sebagai guru sepanjang mematuhi aturan yayasan.

Pasalnya, pelanggaran Sabil hanya berkaitan kode etik dan bukan kriminalitas, sehingga kebijakan yayasan memutuskan untuk membuka kesempatan lagi.

"Ini tidak terjadi sekali atau dua kali, dan bukan hanya Sabil, tetapi guru lain juga sama, selama bukan menyangkut tindak kriminal kami membuka kesempatan kepada setiap guru yang ingin mengabdi," kata Elis Suswati.

SMK Telkom Sekar Kemuning Beberkan Alasan Pecat Sabil Guru Honorer Viral Kritik Ridwan Kamil Kata 'Maneh' (TribunJabar.ID)

Sementara itu, Sabil sendiri si guru honorer di Cirebon itu menyatakan tak ingin kembali mengajar di institusi lamanya.

Institusi yang memecatnya karena komentar di Instagram Ridwan Kamil itu, ia tak sudi kembali.

Guru SMK swasta di Kota Cirebon itu sempat mendapat surat pemberhentian tetapi dibatalkan dan diizinkan untuk mengajar kembali melanjutkan pengabdiannya.

Namu, dia mengatakan tak akan menerima tawaran mengajar lagi.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut menjadi pembelajaran berharga, khususnya bagi pribadinya yang telah berprofesi sebagai guru sejak 2014.

Menurut dia, pelajaran penting yang dapat diambil ialah bahwa menjadi guru yang berarti sebagai digugu dan ditiru tidak bisa sembarangan bertindak.

Ia mengatakan, guru harus menjadi teladan bagi anak didiknya, sehingga harus mencerminkan sikap yang baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Baca juga: Ortu Curiga Anaknya Takut Disuruh Ngaji, Ulah Guru di Kamar Terkuak, Izin Obati Kesurupan, Ngunci

"Profesi guru itu sangat melekat, dalam peristiwa kemarin saya bertindak atas nama pribadi, tapi tetap terbawa-bawa juga," kata Sabil Fadhillah saat ditemui di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seprofesinya yang telah memberikan semangat, dukungan, dan doa kepadanya.

Halaman
123

Berita Terkini