"Ini tidak terjadi sekali atau dua kali, dan bukan hanya Sabil, tetapi guru lain juga sama, selama bukan menyangkut tindak kriminal kami membuka kesempatan kepada setiap guru yang ingin mengabdi," ungkapnya.
Sementara itu, Sabil mengaku baru mengetahui pemberhentiannya dari sekolah setelah melihat unggahan Instagram Ridwan Kamil.
Ia menjelaskan pihak sekolah dan yayasan belum memberikan informasi lebih lanjut terkait statusnya sebagai pengajar.
Lantaran sudah terlanjur malu, Sabil akan menolak tawaran dari sekolah jika diminta untuk kembali mengajar.
"Jika dibatalkan (pemberhentiannya), saya rencananya enggak ambil lagi, karena merasa bersalah, tidak enak ke sekolah," ungkapnya, Rabu (15/3/2023).
Komentar Sabil di Postingan Ridwan Kamil
Sebelumnya, Sabil berkomentar di postingan Ridwan Kamil dengan bahasa sunda kasar.
Dalam postingan tersebut Ridwan Kamil sedang melakukan video konferensi dengan anak-anak dari SMPN 3 Kota Tasikmalaya dan mengenakan pakaian berwarna kuning.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur (kamu sedang) jadi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil?" tulis Sabil.
Komentar dari Sabil dibalas dan diberi tanda oleh Ridwan Kamil sehingga komentarnya berada di posisi teratas.
"Ceuk Maneh Kumaha?" jawab Ridwan Kamil.
Baca juga: Warga Trenggalek Curhat Langsung ke Bupati Mas Ipin, Bahas Tambang hingga Perbaikan Jalan
Sementara itu, Ridwan Kamil telah meminta pihak sekolah untuk membatalkan pemberhentian Sabil.
Politisi Partai Golkar ini mengaku kaget mendengar kabar ada guru SMK yang diberhentikan karena berkomentar di Instagram dengan bahasa kasar.
Menurutnya sebagai pemimpin mendapat kritik dari masyarakat merupakan hal yang biasa.
Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil melalui akun Instagramnya @ridwankamil, Rabu (15/3/2023).