Kendati demikian, Iptu Bustaman tetap melakukan upaya persuasif kepada ayah korban untuk tak lagi memukuli anaknya.
Hal tersebut dituangkan dalam berita acara yang telah ditandatangani oleh ayah korban.
"Kita lakukan langkah persuasif jadi sudah aman," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang ayah di Kabupaten Bombana menganiaya anaknya hingga menangis dan teriak.
Hal tersebut terlihat dalam video viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp.
Berdasarkan penelusuran, ternyata kejadian tersebut terjadi di halaman sekolah MIS Desa Watumelomba, Kecamatan Tontonuru, Kabupeten Bombana, Provinsi Sultra, Rabu (22/3/2023).
Hal tersebut diketahui setelah pihak kepolisian bersama TNI dan tokoh masyarakat mendatangi ayah anak tersebut.
Melalui pertemuan tersebut, ayah anak yang diketahui berinisial T mengakui telah menganiaya anaknya AS.
Ia pun mengaku salah dan telah menandatangani surat pernyataan untuk tak lagi melakukan penganiayaaan kepada anaknya.
Dalam video viral tersebut, seorang ayah mengunakan baju hitam, topi dan celana panjang terlihat memegang kayu dan memukuli anaknya.
Beberapa kali, anaknya meminta maaf agar tidak dipukul.
Baca juga: Ayah Mertua Dibunuh Menantunya, Perlakuan ke Sang Istri Pelaku Jadi Pemicu, Beraksi dari Jendela
Hanya saja, ayah tersebut tetap memukul anaknya hingga berteriak dan menangis.
Masih kata Iptu Bustaman, ayah korban juga telah meminta maaf dan menandatangani perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya yang disaksi seluruh pihak berwenang dengan masalah ini.
Tambah Kapolsek, pihaknya bersama DP3A Bombana dan Camat juga melakukan assessment lagi dengan ayah, anak dan keluarga tersebut.
Terkait informasi yang menyebutkan bahwa pelaku pemukulan terhadap anaknya pernah mengidap penyakit kejiwaan, Kapolsek Poelang mengaku, belum dapat memastikan karena harus dibuktikan dengan keterangan dokter atau ada rekam medisnya.