TRIBUNJATIM.COM - Kasus sekte sesat kultus puasa di Kenya beberapa waktu lalu menjadi sorotan dunia hingga viral di media sosial.
Sebab korban meninggal tercatat mencapai 90 orang.
Pemimpin sekte sesat kultus puasa, Paul Nthenge Mackenzie, ditangkap pada 14 April 2023.
Dalam tahanan, Paul Mackenzie menolak menerima makanan dan air.
Menurut laporan, Paul Mackenzie menyuruh para pengikutnya untuk membuat diri mereka sendiri kelaparan untuk dapat bertemu Tuhan.
Lantas siapa sebenarnya sosok Paul Mackenzie pemimpin sekte sesat kultus puasa ini?
Baca juga: Fakta-fakta Sekte Sesat Kultus Puasa di Kenya, 73 Orang Tewas Kelaparan, Pengikut Diimingi Surga
Dilansir dari Kompas.com, Senin (1/5/2023), pemimpin sekte sesat di Kenya ini akan hadir di pengadilan, pekan depan, setelah penemuan 90 jenazah di tanah miliknya.
Pendeta Paul Nthenge Mackenzie mengaku telah menutup Gereja Good News International miliknya pada 2019, setelah hampir dua dekade beroperasi.
Namun, BBC menemukan ratusan khotbahnya di internet, beberapa di antaranya tampak direkam setelah gereja itu ditutup.
Seperti apa Pendeta Mackenzie di mata para pengikutnya, sampai-sampai para pengikutnya bersedia kelaparan sampai mati?
"Jangan biarkan siapapun mundur"
Dengan suara yang serak, tapi bersemangat, Pendeta Mackenzie menyampaikan khotbah soal kiamat di hadapan banyak jemaat.
"Kita akan memenangkan pertempuran…jangan biarkan siapa pun mundur…perjalanan akan segera selesai," tulisan ini tertera di layar.
Saluran YouTube ini memiliki ribuan pelanggan dan halaman Facebook yang dibuat oleh gerejanya terhubung ke banyak video.
Tidak jelas kapan khotbah itu direkam, tetapi ada referensi untuk acara selanjutnya di Nairobi pada Januari 2020.