Sementara Wahyu juga berencana kembali ke Cirebon untuk menimba ilmu di pondok pesantren Hidayatullah, Cirebon, Jawa Barat.
Ibnu dan keluarganya tiba dan masuk lebih dulu menumpangi taksi online.
Sementara dua korban berboncengan dengan sepeda motor.
Namun setibanya korban di parkiran, korban dan juru parkir Wahana Aksara Park cekcok masalah parkir, diduga ada ucapan tidak mengenakkan dari si juru parkir.
Kemudian keduanya masuk ke wahana dan menemui Ibnu dan bercerita kalau posisi sepeda motor mereka belum aman karena sempat cekcok dengan juru parkir.
Lalu mereka mengajak Ibnu keluar sebentar untuk memarkir sepeda motor.
Setibanya di parkiran keributan berlanjut.
Ibnu yang ada di lokasi pun berusaha melerai meski tak bisa berbuat banyak karena membawa anak-anaknya.
Singkat cerita, korban lari dan para pelaku yang berjumlah empat orang mengejar mereka.
Disinilah kedua korban ditikam diduga menggunakan pisau ke punggung dan perut sebelah kanannya.
Awalnya Ibnu juga tak mengira kedua adiknya kena tikam.
Dia baru mengetahui usai pengunjung lainnya ramai-ramai bercerita kalau ada yang kena tikam.
Ketika ditanya ciri-cirinya inilah dia baru sadar kalau yang dimaksud adalah adik iparnya.
Saat itu juga kedua korban dibawa kerumah sakit untuk mendapat pertolongan. Sementara Ibnu melapor ke Polsek Percut Sei Tuan dengan nomor laporan STTLP/B/856/V2023/SPKT/POLSEK PERCUT SEI TUAN, tertanggal 1 Mei.
Sampai saat ini korban atas nama Wahyu (19), masih koma dan dirawat di RSUP H Adam Malik Medan.