Orang tua pun pasrah jika Darel tak kunjung ditemukan.
Sampai Selasa(2/5/2023), pencarian masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan dan TNI-Polri.
Pencarian dilakukan dengan menyusuri hutan di kawasan TKP oleh pihak TAGANA Subang.
Selain itu BPBD Subang juga menyusuri perairan muara Sungai Ciasem di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.
Pencarian di muara sungai tersebut dilakukan, karena ada kabar, tiga hari setelah hilangnya Darel, masyarakat di Kecamatan Cikaum dihebohkan dengan penemuan mayat balita yang mengambang di Sungai Ciasem yang masih satu jalur dengan sungai di lokasi dekat dengan hilangnya Darel.
Namun petugas SAR gabungan masih belum menemukan mayat balita tersebut.
Diduga mayat sudah hanyut ke laut karena terakhir nelayan di Muara Blanakan Subang melihat adanya mayat balita yang mengambang.
Kepala BPBD Subang, Udin Jazudin mengatakan, pihaknya masih terus mencari mayat bayi yang hanyut di muara Sungai Ciasem, mulai dari kawasan Cikaum hingga muara Ciasem Blanakan.
"BPBD dan Tim SAR lainnya masih terus berupaya melakukan pencarian terkait video yang beredar terkait adanya mayat balita yang hanyut di muara sungai tersebut."
"Karena lokasi TKP hilangnya bocah di Kalijati juga ada aliran sungai yang sama bermuara ke Sungai Ciasem," ucapnya.
"Sampai hari ini, kami masih belum menemukan mayat balita yang hanyut tersebut," imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengatakan, jajaran Kepolisian Polres Subang terus berupaya melakukan pencarian.
"Namun belum membuahkan hasil," katanya.
Dikatakan Sumarni, pencarian terhadap Darel bekerja sama dengan BPBD, Tagana, SAR, mengecek jalur-jalur keluar dari wilayah tempat lokasi hilangnya anak.
"Pengecekan juga dilakukan di perairan yang diperkirakan paling dekat atau berhubungan dengan lokasi kejadian."
Polisi juga sudah memintai keterangan sejumlah saksi mata dari warga setempat.
"Selain meminta keterangan sejumlah saksi mata, kami juga melakukan penelusuran CCTV dari dan ke lokasi TKP," tuturnya.
Tak hanya itu, kepolisian juga bekerja sama dengan POM TNI AU Lanud Suryadarma dan Dit Samapta Polda, mengerahkan anjing pelacak.
"Kita juga sudah menurunkan anjing pelacak, namun hasilnya masih nihil, Darel belum bisa ditemukan," ucapnya.
Kapolres Subang mengajak kepada semua pihak untuk bisa ikut membantu mencari Darel dan mendoakan pihak keluarga diberikan kesabaran.
"Semoga ada keajaiban dan petunjuk dari Allah SWT, Darel bisa cepat ditemukan," ujarnya.
Pencarian Darel dilakukan dengan menyusuri hutan di kawasan TKP di Subang (Istimewa)
Balita bernama Darel tersebut hilang misterius sejak sepekan lalu atau dua hari pasca Lebaran pada Senin (24/4/2023).
Kabar hilangnya bocah berusia tiga tahun tersebut ramai dan viral di media sosial dan menghebohkan warga Kalijati, Subang.
Peristiwa hilangnya bocah secara misterius tersebut terjadi di Kampung Cikaso RT 027/008, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Menurut Kapolsek Kalijati, AKP Endang Kurnia, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, saat itu sang ayah hendak membersihkan kediamannya.
Karena rumahnya tersebut kotor usai tak ditempati selama satu tahun.
2. Hanya Gara-gara Kaos, 2 Pendekar Mabuk Gebuki Remaja di Pantai Tulungagung, Kini Terima Akibatnya
Personel Satreskrim Polres Tulungagung menangkap dua anggota perguruan silat, FF (20) dan DS (19), keduanya warga Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir.
Mereka bersama-sama mengeroyok RN (17), seorang pengunjung Pantai Sine di Desa Kalibatur pada Jumat (28/4/2023) silam.
Aksi kekerasan ini terjadi hanya karena RN mengenakan identitas kelompok yang berbeda dengan mereka.
“Korban saat itu mengenakan kaus bertuliskan Ligas. Itu nama sebuah kelompok yang dinilai berseberangan dengan mereka,” terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori.
Lanjut Anshori, saat itu FF dan DS kala itu menikmati minuman keras di tepi Pantai Sine.
Baca juga: Adu Domba Dua Perguruan Silat, Pemuda 19 Tahun di Sidoarjo Harus Meringkuk di Penjara
Setelah di bawah pengaruh alkohol, keduanya melihat sosok RN yang mengenakan kaus Ligas.
Mereka lalu menghampiri RN yang sedang berfoto-foto menikmati panorama.
“Jadi kekerasan itu memang dilakukan setelah mereka dalam kondisi mabuk."
"Intinya mereka tidak senang karena korban mengenakan kaus dari kelompok lain,” sambung Anshori.
FF dan DS bersama-sama menghajar RN menggunakan balok kayu.
Mereka juga berusaha merebut kaus yang dikenakan korban.
Akibat penganiayaan ini RN mengalami sejumlah luka memar di tubuhnya.
“Setelah penganiayaan itu korban melapor ke Polres Tulungagung. Kami lalu melakukan penyelidikan,” tutur Anshori.
Polisi melakukan visum kepara RN untuk membuktikan kekerasan yang dialaminya.
Polisi juga menyita balok kayu yang dipakai FF dan DS untuk menganiaya RN.
Setelah alat bukti mencukupi polisi menangkap kedua di rumah masing-masing pada Sabtu (29/5/2023).
“Keduanya telah kami tetapkan sebagai tersangka dan kami tahan di rumah tahanan Polres Tulungagung,” tegas Anshori.
Penyidik Satreskrim Polres Tulungagung menjerat FF dan DS dengan pasal 170 KUHPidana tentang kekerasan secara bersama-sama, dengan ancaman penjara selama 5 tahun 6 bulan.
Rangkaian kekerasan dengan latar belakang perguruan pencak silat kerap terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Pada Rabu (26/4/2023) empat pendekar menganiaya seorang anggota IKSPI Kera Sakti.
Polisi menangkap mereka pada keesokan harinya, Kamis (27/4/2023) dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
Pengeroyokan juga terjadi pada anggota PSNU Pagar Nusa pada Sabtu (11/3/2023) dini hari.
Polisi menangkap 7 pendekar dari perguruan silat lain dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
Kekerasan paling menyita perhatian adalah, saat rombongan pencak silat mengeroyok Sri Wahyuni (42) dan keponakannya, GKP (17) di Jalan Raya Suruhan Kidul Kecamatan Bandung.
Pengeroyokan terjadi karena GKP ketahuan mengenakan kaus organisasi PSHT.
Polisi menangkap empat orang terduga pelaku dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
3. 2 Pemuda Bertetangga di Surabaya Kompak Curi Motor, Janjian dengan 'Bos' di Jalan Sepi Bangkalan
Dua orang maling motor yang beraksi di dua kabupaten atau kota, seperti Lakarsantri, Kota Surabaya hingga Menganti, Kabupaten Gresik, berhasil ditangkap Anggota Tim Antibandit Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya.
Tersangka merupakan kawan karib yang hidup bertetangga di kawasan Ambengan, Tambaksari, Surabaya, bernama Gilang Putra Pratama (23) dan Fahmi Asyarif (26).
Seraya menundukkan kepala, tersangka Gilang Putra Pratama, mengaku, bersama temannya itu, ia baru beraksi di dua lokasi, beberapa bulan lalu.
Lokasi pertama di Kecamatan Menganti, Gresik. Kemudian, di lokasi kedua, sebuah area parkir hotel, kawasan Jalan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, pada Sabtu (6/5/2023) dini hari.
Namun, di lokasi kedua itu, aksinya gagal total. Gerak-geriknya dan Fami menyatroni area parkir tersebut ternyata terpantau penjaga hotel melalui kamera pengawas CCTV.
Belum juga berhasil membawa motor curian. Keduanya malah disergap warga dan dihajar habis-habisan hingga diakhirnya disergap oleh anggota Tim Antibandit Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya yang berpatroli.
Baca juga: Berawal dari Kunci T Patah, Maling Motor di Surabaya Ditinggal Kabur Temannya
Baca juga: Tingkah Janggal Maling di Jombang, Seusai Aksinya Berhasil Malah Tinggalkan Sandal Jepit
"Saya yang bonceng dia saat beraksi. Yang ambil motor si Fahmi. Kita sudah 2 kali. Di Gresik satu kali. Yang kedua gagal. Iya babak belur. Uangnya buat makan sehari-hari," ujarnya saat diinterogasi oleh Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim di Aula Mapolsel Lakarsantri, Senin (8/5/2023).
Kemudian, tersangka Fahmi mengaku, selama beraksi dirinya tidak mempersenjatai diri dengan senjata jenis apapun.
Kecuali, hanya membawa empat buah tuas pengungkit kunci T yang diselipkan di dalam saku celananya.
Alat Kunci TV tersebut, bukan dibuat sendiri. Melainkan diperoleh dari seorang kenalannya yang bertindak sebagai penadah motor curian di Bangkalan, Jatim.
Saat dicecar mengenai sosok penadah yang disebutnya sebagai 'bos' itu. Fahmi mendadak gagap. Ia berdalih tidak mengetahui namanya.
Dan selama ini, setiap dirinya menyetor atau menjual motor curiannya kepada sosok si bos tersebut.
Ia kerap menggunakan sistem cash on delivery (COD) di salah satu jalan sepi di Kabupaten Bangkalan.
Baca juga: Maling Motor Terekam CCTV Beraksi di Apotek Tandes Surabaya, Hanya Butuh Waktu 18 Detik
Sekali menjual motor curian. Ia membrandolnya tak lebih dari Rp2,5 juta. Uang hasil penjualan motor curian tersebut, dibagi dua.
Kalau temannya; Gilang, berdalih digunakan untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.
Tidak dengan Fahmi. Ia terdesak melakukan pencurian motor karena dapat memperoleh uang dengan cepat dalam jumlah besar yang nanti digunakan membayar hutang.
"Tujuan saya nyuri buat bayar hutang. Dulu saya buat tiket pesawat ke Papua waktu dulu. Gak bisa beli. Saya pinjam uang ke keluarga. Sekarang saya mau bayar utangnya," ungkap Fahmi.
Selama ini, Fahmi mengaku, dirinya dan komplotannya beraksi dengan berkeliling sejumlah kawasan permukiman, kosan dan area parkir hotel yang minim pengawasan.
Keberaniannya menjalankan aksi pencurian motor selama ini, murni dikarenakan terdesak kebutuhan hidup sehari-hari dan melunasi hutang.
Disinggung mengenai adanya jimat ataupun adanya suplemen khusus yang dikudap sebelum beraksi. Fahmi dan Gilang kompak geleng-geleng kepala.
"Jualnya Rp2,5 juta. Kami keliling cari sendiri. Sasaran kami pinggir jalan. Motor yang kami pilih Beat, Vario. Saya enggak bawa sajam. Cuma bawa kunci T. Enggak bawa jimat. Ya takut dipukuli," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim mengatakan, kedua tersangka itu, baru pertama kali ditangkap oleh anggota kepolisian.
Ia menduga, keduanya telah beraksi di banyak lokasi yang tersebar dari Kabupaten Gresik, hingga Kota Surabaya.
Selama beraksi, keduanya hanya mengandalkan kunci T. Dan tidak mempersenjatai diri menggunakan sajam, senpi atau senjata tumpul sejenisnya.
"Saat beraksi tidak menbawa senpi, sajam. Ditemukan kunci T dan leter L. Tidak ada jimat, yang ditemukan kaitannya dengan pelaku kejaharan," ujar Hakim, didampingi Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi.
4. Polisi Buru Pelaku Perampasan Motor Bermodus Lowongan Kerja di FB, Sejumlah Barang Bukti Dihimpun
Tim Antibandit Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya memburu pelaku perampasan motor bermodus menawarkan pekerjaan melalui Facebook (FB) yang viral beberapa waktu lalu.
Kapolsek Tambaksari Polrestabes Surabaya, Kompol Ari Bayu Aji mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan atas kasus yang terjadi di wilayah hukumnya itu.
Pihaknya telah memeriksa korban atau pelapor yang motornya, ponsel dan tas berisi berkas ijazah dan kependudukan, dirampas oleh pelaku.
Selain itu, pihaknya juga telah menghimpun beberapa barang bukti tambahan, seperti tangkapan layar akun FB yang mengunggah konten lowongan pekerjaan, yang diduga sebagai modus kejahatan si pelaku.
Kemudian, polisi juga telah memperoleh rekaman CCTV yang sempat merekam sosok pelaku saat menjemput korban di salah satu rusun di Jalan Dukuh Menanggal XII No 6, Dukuh Menanggal, Gayungan, Surabaya, pada Minggu (30/4/2023) malam.
Lalu, menghimpun nomor kontak diduga ponsel yang dipakai oleh pelaku untuk melancarkan aksi intimidasi dan pemerasan terhadap korban, sesaat setelah merampas harta benda korban.
Termasuk, menghimpun dua nomor rekening yang sempat dikirim oleh si pelaku kepada korban saat hendak melakukan upaya intimidasi dan pemerasan.
"Kini kami sedang menyelidiki kasus tersebut. Barang bukti yang kami himpun akun lowongan kerja itu, kemudian foto pelaku yang diperoleh korban, dan nomor rekening yang katanya sempat diperas juga, kami lakukan penyelidikan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (8/5/2023).
Kompol Ari Bayu Aji menerangkan, berdasarkan informasi awal yang dihimpunnya, si pelaku memanfaatkan unggahan FB berisi tawaran pekerjaan untuk menggaet korbannya.
Baca juga: Maling Jeruk di Kampungnya Sendiri, Pelaku Tertangkap Basah Warga saat Memanen: Sudah 3 Kali Beraksi
Pertama kali pelaku mengajak bertemu korban di kawasan Gayungan Surabaya, dekat dengan kediaman korban.
Kemudian, korban diajak pelaku untuk ke suatu lokasi yang disebut sebagai pabrik guna menindaklanjuti proses penerimaan pekerjaan sesuai dengan modus yang dilancarkan sejak awal.
Setibanya di jalanan sepi kawasan Kelurahan Gilang, Tambaksari, Surabaya, pelaku berupaya mengelabui korban untuk meminjam motor sejenak guna menemui pimpinan bos pabrik tempat lamaran pekerjaan akal-akalannya.
Karena merasa si pelaku tak kunjung kembali dengan membawa motornya, korban akhirnya tersadar bahwa dirinya menjadi korban pencurian motor.
"Tidak ada modus gendam seperti ditepuk atau dikasih benda hingga gak sadarkan diri. Tapi murni memang korban terlanjur percaya dengan meminjamkan motor, dan terjadilah aksi penipuan penggelapan itu," katanya.
Oleh karena itu, Kompol Ari Bayu Aji mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dengan potensi kejahatan jalanan dengan berbagai macam modusnya.
Baca juga: Viral Video CCTV Maling Obok-obok Konter HP di Dukuh Pakis Surabaya
Terkait konteks kasus penipuan yang bermula dari sebuah konten tawaran lowongan pekerjaan melalui FB, masyarakat diimbau tak mudah percaya dengan orang baru yang secara cepat menawarkan berbagai kemudahan mengenai pekerjaan atau keuntungan bisnis berdurasi singkat.
Kesadaran untuk waspada dengan melakukan cek dan recek terhadap setiap tawaran yang disampaikan oleh orang baru dikenal, dapat menghindarkan masyarakat menjadi korban kejahatan.
"Kami menyarankan, agar tidak mudah percaya dengan orang atau pihak yang baru dikenal dengan menawarkan banyak kemudahan untuk memperoleh keuntungan. Seperti tawaran kerja, ataupun yang juga marak belakangan adalah investasi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, cerita memilukan yang dialami oleh RFP sebagai korban perampasan motor dengan modus tawarkan lowongan kerja via FB itu, disampaikan oleh ayahnya, Setiyo Budi Santoso.
Kejadiannya pada Minggu (30/4/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Awal mula perkenalan sang anak dengan pelaku, melalui sebuah unggahan lowongan pekerjaan pabrik yang dilansir sebuah akun FB.
Baca juga: Modus Licik Pelaku Perampasan, Tuduh Korbannya Terlibat Pengeroyokan: Kabur Usai Gondol 3 HP
Pelaku menggunakan akun FB bernama 'Rio Gustaf'. Dalam keterangan unggahan lowongan tersebut, pelaku mengaku bahwa kantor perusahaan miliknya berlokasi di kawasan Industri Brebek, Waru, Kabupaten Sidoarjo.
RFP yang tertarik dengan lowongan pekerjaan tersebut, berupaya menghubungi nomor kontak yang tertera. Ternyata, nomor tersebut tersambung langsung dengan sosok pria yang mengaku bernama Rio Gustaf.
Dan, hanya berselang hitungan menit, dari sejak awal RFP menghubungi untuk pertama kali, pelaku lantas meminta bertemu dengan korban di salah satu jalan kawasan Gayungan, Kota Surabaya.
"Saat pertama kali bertemu, anak saya pakai motor yang lain. Lalu saat diajak ke tempat kerja di Gading, anak saya tukar motor ke rusun pakai Supra," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan teras rusun, Gayungan, Surabaya, Rabu (3/5/2023).
Setiyo Budi menambahkan, saat anaknya menukar motor dengan miliknya; Honda Supra, untuk dipakai bepergian jarak jauh, pelaku juga sempat mengikuti hingga ke area parkir rusun tempatnya tinggal.
Bahkan sosok pelaku juga sempat terekam CCTV area parkir rusun. Terpantau, si pelaku memiki ciri-ciri tubuh berperawakan tinggi besar, berewok, berkacamata, dan bermasker.
Dan yang membuat kaget, pelaku saat itu juga tampak mengenakan tas ransel milik korban yang berisi sejumlah berkas penting.
"Mungkin saking meyakinkannya. Pelaku sampai ikut ke sini, dan pakai tas ransel anak saya," jelasnya.
Ternyata setelah menukar motor dari rusun, lanjut Setiyo Budi, anaknya diminta membonceng pelaku untuk diantar ke kawasan jalan yang sepi di Kelurahan Gading, Tambaksari, Surabaya.
Entah bagaimana percakapan pasti antara sang anak dengan si pelaku, ia menambahkan, si pelaku sempat berdalih ingin meminjam motor untuk menemui teman kerjanya.
Tujuannya, demi memperlancar proses rekruitmen pekerjaan yang dilakukan sang anak.
Namun, setelah motor diberikan dan berjam-jam telah ditunggu. Akhirnya korban tersadar bahwa dirinya telah ditipu.
Lalu, sang anak yang telanjur kehilangan seluruh harta benda termasuk kendaraan, akhirnya meminta bantuan ojek online (ojol) di sekitar lokasi kejadian, untuk diantar ke mapolsek terdekat.
"Anak saya kan gak bawa apa-apa, minta bantuan ojol untuk diantar ke polsek. Lalu di polsek dikasih catatan daftar yang harus dibawa untuk membuat laporan. Lalu diantar ke rusun sini," katanya.
Menurut Setiyo Budi, istrinya sempat mencurigai gelagat tak beres dari sosok pelaku yang menawarkan lowongan pekerjaan kepada sang anak.
Pasalnya, mengapa proses rekruitmen karyawan sebuah pabrik, jikalau memang pabrik tersebut, profit dan besar, harus dilakukan pada malam hari, dan pada hari libur yakni Minggu.
"Istri saya sebenarnya sudah curiga, kok ngelamar kerja malam, dan di hari Minggu," terangnya.
Parahnya lagi, lanjut Setiyo Budi, tak cukup menipu dan mencuri harta benda milik sang anak, si penipu tersebut, masih sempat-sempatnya, melancarkan siasat penipuan lanjutan kepada keluarganya.
Sehari setelah insiden tersebut, pada Senin (1/5/2023), si pelaku sempat menelepon nomor sang istri yang mungkin diperoleh dari ponsel anaknya, untuk meminta tebusan pengembalian motor senilai Rp500 ribu.
Rencananya, jika uang permintaan si pelaku dengan mengirimkan melalui nomor rekening yang telah disediakan, telah dikabulkan, motor korban bakal diserahkan di sebuah tempat umum yakni parkiran motor di dekat Mall Royal Plaza Surabaya.
"Iya, pelaku sempat menghubungi nomor istri saya, melalui ponsel milik anak saya yang dicuri. Lalu minta ditransfer. Kemudian, nanti motor diparkir di Royal Plaza. Tapi menurut kita enggak mungkin," terangnya.
---
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunJatim.com