Mereka mengamankan 10 wanita pekerja seks komersial atau PSK di sebuah warung remang-remang yang berlokasi di Desa Sumberrejo dan Desa Plampangan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Untuk mengelabui petugas, tempat prostitusi tersebut disulap layaknya warung kopi (warkop).
Kasat Samapta Polres Probolinggo, Iptu Siswandi mengatakan, pengamanan 10 wanita tunasusila ini berawal dari adanya laporan masyarakat terkait adanya praktik prostitusi di sebuah warung di Desa Sumberrejo dan Desa Plampangan.
Mendapat laporan, personel Satuan Samapta bergegas menuju lokasi pertama di Desa Sumberrejo.
"Benar saja, di sana kami mendapati lima wanita tunasusila tengah menunggu pria hidung belang," katanya, Selasa (21/2/2023).
Tuntas di lokasi pertama, petugas melanjutkan perjalanan ke warung remang-remang di Desa Plampangan.
Di sana, petugas juga menemukan lima pekerja seks komersial (PSK) sedang mangkal.
"Total kami mengamankan 10 wanita tunasusila. Mereka kami bawa ke Mapolres Probolinggo guna pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Iptu Siswandi menyebut, 10 PSK yang diamankan berusia variatif, yakni dari 31-49 tahun.
Rata-rata mereka merupakan warga Kabupaten Probolinggo.
"Warung tampat mangkal 10 PSK itu berkedok warung kopi. Menjelang Ramadan nanti, kami akan mengintensifkan operasi penyakit masyarakat (pekat)," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com