Berita Terpopuler

TERPOPULER JATIM: Gangster di Tuban Konvoi Bawa Pedang dan Celurit - Tokoh PSI Mundur dari Partai

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

4 berita terpopuler Jatim Minggu, 14 Mei 2023 di TribunJatim.com.

Saat diamankan, tim satreskrim mengamankan sejumlah senjata tajam.

Seperti pedang, parang, celurit dan samurai yang dibawa pelaku sebagaimana aksi dalam video. 

"Ada 11 pelaku gangster yang kita amankan, kebanyakan usia remaja. Mereka sudah ditahan," pungkasnya.

Polisi meminta masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi kabar meresahkan, jika diperlukan bisa melaporkan ke kantor polisi terdekat demi terciptanya kondusifitas.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal  2 ayat (1) Undang-undang Darurat tahun 1951, adapun ancaman pidana 10 tahun penjara  . 

Sebelumnya, sejumlah anggota gangster di Sidoarjo digelandang polisi setelah aksi meresahkan mereka di kawasan Wonoayu, Sidoarjo viral di media sosial. 

Dari belasan pemuda yang konvoi sepeda motor sambil membawa senjata tajam itu, dua orang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Satreskrim Polresta Sidoarjo.

Pertama adalah pemuda 20 tahun berinisial D yang tinggal di Desa Jeruk Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo. 

Dia membawa sebilah celurit besar dengan gagang putih seperti terekam dalam video yang beredar luas di media sosial.

“Iya, itu saya. Celurit yang gagangnya putih itu punya saya dan saat itu memang saya bawa,” kata pemuda ini di sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Selasa (14/3/2023).

Diakuinya, dia dan rekan-rekannya berjumlah sekira 15 orang adalah anggota geng Warkang (warung belakang).

Senin (13/3/2023) dinihari sekira ukul 03.00 WIB itu mereka berkonvoi sambil membawa senjata tajam di sekitaran perempatan Wonoayu, Sidoarjo.

“Akan tawuran dengan kelompok geng lain. Namanya Warjok (warung pojok). Mereka yang menantang,” katanya.

Dia mengaku aksi seperti ini sudah empat kali dilakukan bersama kelompoknya itu.

Lokasinya di Surabaya dan Sidoarjo, terakhir di perempatan Wonoayu tersebut.

Pemuda ini mengaku sudah bergabung dengan geng tersebut beberapa bulan belakangan.

Berawal dari ikutan nongkrong dan ngopi-ngopi bersama, kemudian bergabung dalam kelompok gengster yang belakangan banyak meresahkan masyarakat itu.

Hal serupa disampaikan oleh FS, juga pelaku yang diringkus polisi dalam peristiwa serupa. 

Pemuda 18 tahun asal Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo ini mengaku sudah tiga bulan bergabung di geng Warkang. Juga berawal dari ikutan nongkrong bareng beberapa anggota gengster tersebut.

Namun dia berdalih baru dua kali ikut aksi tawuran.

Termasuk yang terakhir di perempatan Wonoayu dan membuatnya harus berurusan dengan polisi.

“Celurit saya yang gagangnya berwarna hitam. Itu saya bikin sendiri. Dan selama ini juga belum pernah membacok orang. Pas ikut tawuran hanya maju mundur saja, tidak sampai bacok-bacokan,” aku pemuda yang sehari-hari bekerja di bengkel bubut tersebut.

FS dan D mengakui bahwa dinihari itu mereka berangkat bersama untuk tawuran dengan kelompok gengster lain. Yakni geng Warjok. 

Namun tawuran tidak jadi karena kelompok lawan tidak muncul.

Justru aksi mereka yang konvoi di jalan raya sambil petentang-petenteng membawa senjata tajam terekam video oleh warga hingga akhirnya viral di berbagai media sosial.

“Ada sejumlah pemuda yang diamankan oleh petugas setelah kejadian itu. Namun baru dua ini yang terbukti membawa senjata tajam, mereka diproses dan lainnya masih didalami. Dua pemuda yang membawa sajam ini dikenakan pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 12 tahun 1951,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.

Penangkapan ini berawal dari beredarnya video yang menunjukkan aksi sekelompok remaja melakukan konvoi kendaraan bermotor sambil membawa senjata tajam di perempatan Jalan Raya Wonoayu, Sidoarjo, hari Senin kemarin.

Satreskrim Polresta Sidoarjo melakukan penyelidikan dan identifikasi terhadap sejumlah pemuda yang terlihat di video itu.

FS dan D diringkus petugas pada Senin malam di rumahnya masing masing. Keduanya lantas digelandang ke Polresta Sidoarjo dan dijebloskan ke penjara.

Dalam penyelidikan polisi, diketahui akun Instagram "warkang_sidoarjoo" yang merupakan grup kelompok remaja tersebut telah menerima tantangan melalui DM oleh akun instagram kelompok lain untuk melakukan aksi tawuran.

Selanjutnya pesan tersebut diteruskan melalui WAG kelompok pelaku.

Simak berita selengkapnya

3. PKS Trenggalek Ajukan 45 Bacaleg, Hanya 4 Incumbent yang Kembali Maju Memperebutkan Kursi

Ketua DPD PKS Trenggalek, Komarudin (kanan) bersama Ketua KPU Trenggalek, Gembong Derita Hadi saat pendaftaran Bacaleg PKS Trenggalek ke KPU Kabupaten Trenggalek, Sabtu (13/5/2023). (TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra)

Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Trenggalek (DPD PKS Trenggalek) telah mengajukan 45 nama bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke KPU Trenggalek untuk berkontestasi dalam Pemilu 2024, Sabtu (13/5/2023).

Dari 45 nama yang diajukan, hanya terdapat 4 nama incumbent atau inkamben yang kembali maju untuk memperebutkan kursi DPRD Kabupaten Trenggalek.

Sedangkan dua nama lain, yaitu Agus Cahyono dan Dasiran punya rencana sendiri.

Agus Cahyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek akan naik tingkat maju mencalonkan diri sebagai Bacaleg DPRD Provinsi Jatim.

"Satu orang anggota legislatif dari Trenggalek naik ke provinsi," kata Ketua DPD PKS Kabupaten Trenggalek, Komarudin, Sabtu (13/5/2023).

Sedangkan Dasiran memilih maju sebagai Bacaleg DPRD Kabupaten Trenggalek melalui PDI Perjuangan.

Dasiran sudah didaftarkan oleh PDI Perjuangan untuk maju melalui Dapil Trenggalek 5 (Dongko, Munjungan).

"Pada tanggal 10 bulan Mei kemarin (Dasiran) mengajukan surat pengunduran diri dari PKS, setelah itu kami coret dari pencalonan," lanjutnya.

Baca juga: Pasang Banyak Bacaleg Perempuan dan Milenial, PKS Targetkan 18 Kursi DPRD Jatim

Komarudin menambahkan, secara dejure dan defacto Dasiran mengundurkan diri, sehingga sudah tidak lagi menjabat sebagai anggota PKS dan juga anggota Fraksi PKS.

"Tinggal proses administrasi saja, proses PAW sudah kita ajukan ke DPW (PKS Jatim), DPP (PKS) sekaligus DPRD Kabupaten Trenggalek," ucap Komarudin.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan hilangnya dua inkamben bukan menjadi alasan PKS untuk tidak meraih suara maksimal dalam Pileg 2024 mendatang.

Bahkan PKS menargetkan bisa meraih 10 kursi agar bisa mengusung calon bupati pada Pilkada Kabupaten Trenggalek 2024 nanti  
 
"Kami mengajukan Bacaleg DPRD Kabupaten Trenggalek ini 37 persen perempuan dan 40 persen milenial," terang Komarudin.

Simak berita selengkapnya

4. Jalur Gumitir Jember Makan Korban, Mobil Tertimpa Pohon Tumbang, Pengemudi Tewas Seketika

Kondisi mobil korban yang tertimpa pohon tumbang di Jalur Gumitir Jember. (Dokumen Pemerintah Kecamatan Silo)

Nasib tragis menimpa Edi Kurniawan, karena tertimpa pohon tumbang saat mengendari mobil di Jalur Gumitir Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember Jawa Timur, Sabtu (13/5/2023) pagi.

Insiden tersebut membuat pria asal Kecamatan Panti Jember tewas di lokasi kecelakaan yang berada di kilometer 37+100 jalur Gumitir Jalan Raya Bayuwangi-Jember.

Camat Silo, Joni Pelita Kurniawansah mengatakan korban melaju dari arah Banyuwangi menuju arah Jember dengan mobil bernomor polisi P-1580-GB. 

Menurutnya, sekira pukul 08.00 Wib tiba-tiba pohon di area kebun Perhutani yang ada di jalur Gumitir tumbang dan jatuh di kendaraan korban.

"Lewat biasa, terus ada pohon tumbang menimpa mobil pas di posisi supir, jadi sopirnya meninggal di tempat," ujarnya saat diwawancari lewat saluran telepon.

Baca juga: Nasib Tragis Pak Guru di Kediri Tertimpa Pohon Tumbang saat Bonceng Anak, Ayah Tewas Seketika

Joni mengatakan, korban langsung dievakuasi dengan menggunakan mobil ambulan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Silo 1, yang dibantu oleh jajaran TNI/ Polri.

"Serta dibantu oleh masyarakat dan sekarang sudah selesai. Arus lalu lintas juga sudah lancar kembali, dan mobil Panternya juga sudah dipinggirkan," tutur Joni.

Lebih lanjut, kata Joni, saat evakuasi berlangsung , Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember juga telah mengirimkan tim reaksi cepat, untuk melakukan pemotongan pohon yang ada di tengah jalan Jalur Gumitir.

"Dan sekarang evakuasi kayu sudah selesai, rencana jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soebandi Jember," jelasnya.

Baca juga: Teriakan Warga Situbondo saat Rumahnya Tertimpa Pohon Tumbang, Sempat Dengar Suara Gemuruh

Baca juga: Jember Diterjang Hujan Angin, Warung Kopi dan Dawet Hancur Tertimpa Pohon, Atap Hilang Terbawa Angin

Ia juga menegaskan siapapun pengendara yang melintas di jalur Gumitir harus terus waspada, karena daerah tersebut rawan terjadi pohon tumbang dan tanah longsor.

"Soalnya pohonnya juga sudah tua-tua. Jadi harus hati-hati, apalagi saat kondisi hujan," urai Joni.

Joni mengaku sebenarnya sudah melakukan rapat koordinasi bersama Perhutani enam bulan laku, untuk memetakan kayu yang rawan diarea Jalur Gumitir.

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Mobil Sedan di Jember, Sopir Tewas di Lokasi, 3 Penumpang Terluka

"Kami sudah memetakan dan banyak juga yang sudah dipotong. Tapi ini kok masih ada, makanya atas kejadian ini akan kami beri masukan kepada perhutani, karena ini masih wilayah perhutani," paparnya.

Simak berita selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini