Secarik kertas apapun menyangkut informasi soal meteran listrik juga tidak pernah ia terima.
Baca juga: Kagetnya Warga Tuban Tak Bisa Pasang Listrik, Identitas Dipakai Orang Jadi Sebab, PLN Beri Tanggapan
"Kemarin sempat datang. Waktu meteran dicabut, listrik masih disambung. Ini karena kami belum urus dan bayar denda mau dicabut," kata Bakir.
Diketahui, listrik di rumah Bakir dan Marsia ini sama sama bertenaga 450 watt.
Setiap bulan, meraka rutin bayar sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Jumlah itu menurut mereka wajar.
Baca juga: Nasib Bocah SMP Pamer Bawa Mobil Baru Ajak Cewek, Nangis seusai Mobilnya Terbalik hingga Rusak Parah
Sebab, di rumah hanya ada beberapa perabotan rumah tangga yang menggunakan listrik.
Baik Bakir dan Marsia sama sama tidak tahu jika ada kesalahan pada meteran listrik di rumahnya.
Menurut keduanya, petugas juga tidak pernah melakukan pengecekan lapangan.
Keduanya yang setiap hari mendapatkan penghasilan sebagai penjual kerupuk keliling merasa denda yang dikenakan PLN sekitar Rp 7 juta sangat memberatkan.
"Kita makan saja pas pas, disuruh bayar denda, saya tidak mau. Saya tidak pernah tau dan melakukan kesalahan. Jadi saya sebagai konsumen keberatan jika tiba tiba diputus dan disuruh denda. Uang saya dari mana. Sekarang ini listrik dari sambungan yang kemarin itu," tutup Bakir.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com