"Saya sudah siap," tegasnya.
Sehari-hari, Marlukat terbiasa berjalan tanpa alas kaki karena kondisi kakinya yang tidak memiliki telapak. Untuk berjalan, ia menggunakan pergelangan kakinya sebagai tumpuan.
Namun, ketika berada di Tanah Suci, Marlukat telah menyiapkan sepasang sepatu merah yang dilengkapi dengan kaus kaki.
Hal ini dilakukan agar pergelangan kakinya yang masih utuh tidak lecet karena cuaca panas di Tanah Suci.
"Lebih nyaman tanpa alas kaki, tetapi di sana cuacanya panas. Jadi saya membawa sepatu," jelasnya