Pemilu 2024

Soal Hasil Survei Litbang Kompas, Ketua PKS Jatim Irwan Setiawan: Angkanya Masih Sangat Dinamis

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irwan Setiawan atau Kang Irwan, Ketua PKS Jatim

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menyebut suara PKS hanya 3,8 persen.

Menurut Irwan Setiawan, angka survei itu masih sangat dinamis.

"Angka Survey masih sangat dinamis. Hampir bersamaan survey lainnya memberi angka yang berbeda," kata Irwan Setiawan kepada TribunJatim, Kamis (25/5/2023).

Misalnya dari LSI menampilkan perolehan suara PKS mencapai 7,6 persen, lalu LSN 7,4 persen, Charta Politica 7,2 persen.

"Lalu ada Polstat sebesar 6,9 persen dan banyak lagi lembaga survei yang merilis hasil temuannya, termasuk survei internal PKS yang menujukan angka jauh di atas lembaga survei lainnya," jelas pria yang akrab disapa Kang Irwan ini.

Meski demikian, menurut Irwan Setiawan berbagai hasil survei itu akan dijadikannya sebagai bahan evaluasi.

"Berbagai survei yang ada akan kami jadikan bahan introspeksi, dan kajian mendalam untuk bekerja lebih sistematis, masif dan menarik dalam mensosialisasikan PKS ke depan," pungkasnya.

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas menempatkan elektabilitas Partai PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra berada di posisi dua teratas.

Baca juga: Elektabilitas di Bawah PT Versi Survei Litbang Kompas, PAN Jatim Justru Sebut Modal Penting

Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada 29 April sampai 10 Mei 2023.

Dikutip Tribun Jatim dari Kompas.id, PDIP memimpin elektabilitas dengan angka 23,3 persen suara atau naik 0,4 persen dari survei sebelumnya.

Kenaikan ini diperkirakan buah dari deklarasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden PDIP.

Lanjut tertinggi kedua ada Gerindra yang sukses mendongkrak elektabilitasnya dari 14,3 persen menjadi 18,6 persen.

Capaian tersebut jadi yang tertinggi diraih partai pimpinan Prabowo Subianto sejak survei Kompas dilakukan pada Oktober 2019.

"Raihan suara PDIP dan Gerindra makin terpaut jauh dengan raihan partai di peringkat ketiga," tulis Litbang Kompas dikutip TribunJatim.

Elektabilitas PDIP dan Gerindra ini terpaut jauh dari partai politik yang menduduki peringkat ketiga, yaitu Partai Demokrat di angka 8 persen.

Elektabilitas Demokrat turun dari angka 8,7 persen, tetapi berhasil membawa Demokrat naik ke peringkat ketiga, menggeser Golkar.

Elektabilitas Golkar tarcatat juga turun dari 9,0 persen menjadi 7,3 persen dan kini berada di peringkat keempat.

Di peringkat kelima dan keenam terdapat NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa, elektabilitas kedua partai ini juga turun, masing-masing dari 7,3 persen menjadi 6,3 persen dan 6,1 persen ke 5,5 persen.

Menurut hasil survei, hanya 6 partai di atas yang elektabilitasnya melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Sementara, tiga partai parlemen elektabilitasnya berada di bawah 4 persen, yakni Partai Keadilan Sejahtera (3,8 persen), Partai Amanat Nasional (3,2 persen), dan Partai Persatuan Pembangunan (2,9 persen).

Bahkan, elektabilitas PPP tertinggal dibandingkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang tidak punya kursi di parlemen, Perindo tercatat memiliki elektabilitas sebesar 3,1 persen.

Dari empat partai tersebut, dua partai yakni PAN dan PPP elektabilitasnya tercatat naik.

Elektabilitas PAN naik dua kali lipat, dari 1,6 persen menjadi 3,2 persen, sedangkan PPP bertambah dari 2,3 persen ke 2,9 persen.

Adapun elektabilitas PKS turun dari 4,8 persen menjadi 3,8 persen, begitu pula elektabilitas Perindo yang turun satu persen menjadi 3,1 persen.

Sedangkan, partai-partai peserta pemilu lainnya tercatat mendapatkan elektabilitas di bawah 1 digit.

Adapun terdapat 15,8 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab saat disurvei.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 30 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini