Diperkirakan, Amel, kakek, dan adiknya juga menggunakan jamban tersebut untuk keperluan mandi.
Saat memasuki rumahnya, kesan reyot sangat terasa.
Alas rumah Amel juga terbuat dari susunan papan kayu.
Sepanjang mata memandang juga hanya terlihat sekatan ruangan yang terbuat dari anyaman bambu.
Pintunya juga hanya ditutupi kain seadanya.
Tidak ada foto keluarga seperti layaknya sebuah rumah.
Di sebelah utara ruangan terdapat sebuah TV jadul.
Sebelahnya lagi terdapat tumpukan buku yang diketahui milik Amel saat belajar.
Beberapa kali juga terdengar suara retak ketika ada orang berjalan di dalam rumah reyot tersebut.
Kondisi kamar Amel juga memprihatinkan.
Kamarnya yang berdinding anyaman bambu tersebut terlihat bolong.
Takutnya kalau malam hari, ular bisa masuk lewat situ.
Amel pun hanya tersenyum dan tidak bisa berbuat banyak.
Kepada Tribun Jabar, Amel mengaku ingin sekali menempati rumah yang lebih layak.
Namun bocah berusia 13 tahun tersebut mengaku tak bisa berbuat banyak.