Berita Viral

Intip Penampilan Terbaru Ida Dayak, Wajah dan Rambut Dipoles Bak Artis Korea, Bikin Pangling!

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan terbaru Ida Dayak

"Jualan itu ada lucu, ada tegang, ada jogetnya ada ketawannya. yang tegangnya itu diobatin, jadi jangan joget-joget doang nanti kaya orang gila," kata Ida.

Ida Dayak bahkan mengaku memiliki keterampilan lain selain mengobati.

"Saya kan jadi penari juga, jadi pelawak juga, jadi ustazah penceramah juga, jadi dokter juga, jadi pelawak, aku kalau joget pasti senang. kalau ngobatin capek, setres, spor tenaganya, waktu enaknya itu joget," kata Ida Dayak.

Selain menari, mengobati, dan melawak, Ida Dayak pun kini sudah menjadi selebriti.

Pasalnya hingga kini Ida Dayak selalu dicari banyak orang.

"Sekarang dicari seluruh Indonesia," katanya.

 

Sebelumnya, nama Ida Dayak masih saja mencuri perhatian publik dengan kesaktian yang ia tunjukkan saat mengobati pasiennya dengan Minyak Bintang asli Kalimantan.

Namun, di tengah ramainya isu tentang Ida Dayak, baru-baru ini terungkap dugaan bahwa dia bukan asli Kalimantan.

Melansir Warta Kota, Ida Dayak diduga seorang warga transmigari yang datang ke Kalimantan pada tahun 1995 silam.

Ida Dayak kemudian tinggal di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Rumah Ida Dayak sekitar 5 kilometer dari jalan utama Pasir Belengkong, dan berkisar 10 kilometer dari Ibukota Kabupaten Paser.

Memang rumah Ida Dayak di Desa Pasir Belengkong, tak jauh dari perkebunan sawit milik warga sekitar.


Rumah Ida Dayak adalah rumah transmigrasi pada umumnya, terbuat dari kayu, berkelir cat hijau.

Namun hingga kini belum diketahui dari mana Ida Dayak bertransmigrasi, apakah masih di wilayah Kalimantan atau luar Kalimantan.

Diketahui pelaksanaan transmigrasi terutama ditujukan untuk wilayah-wilayah yang padat penduduknya, yakni di Pulau Jawa dan juga Pulau Bali, atau penduduk yang tempat tinggalnya terkena proyek pembangunan dari pemerintah.

Misalnya saja seperti proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Krangates, dan lain sebagainya.

Hal ini dilakukan demi untuk menyelamatkan kepentingan warga sehingga pemerintah tidak terkendala dalam pembangunan dan masyarakat pun akan memperoleh ganti sebagai fasilitas kehidupannya sehari-hari.

Jika memang benar Ida Dayak bukan berasal dari Kalimantan, tentunya untuk menggunakan Minyak Bintang yang merupakan warisan budaya di wilayah tersebut, dia perlu mempelajari ilmu lainnya.

Menyangkut ilmu Ida Dayak berasal dari mana, belum ada informasi lebih lanjut soal itu.

Ida Dayak Difitnah

Lama tak muncul, Ida Dayak ternyata diterpa kabar miring yakni difitnah hingga viral di media sosial (medsos).

Wanita asal Kalimantan tersebut diterpa fitnah yang berasal dari meme Ida Dayak yang bernarasikan SARA.

Polisi di Kalimantan Barat sampai turun tangan menangani kasus Ida Dayak tersebut.

Mengutip Tribun Jabar, Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar berhasil mengungkap kasus meme hoaks dengan foto Ida Dayak bernarasi SARA yang beredar di medsos.

Dalam kasus tersebut, terkuak bahwa pelaku adalah seorang warga binaan di Rumah Tahanan Kelas II B Sambas bernama Anwar.

Ia menjadi dalang di balik meme yang meresahkan warga Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.

Dalam konferensi pers di Polda Kalbar, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya menyampaikan duduk perkara.

Diketahui Anwar mengedit foto Ida Dayak dengan seorang ustaz bernama Hatoli asal Kabupaten Sambas.

Dalam foto yang digabungkan tersebut, Anwar menambahkan narasi dengan unsur SARA dan ujaran kebencian.

Meme tersebut sebelumnya pada 23 April 2023, sempat beredar luas di berbagai media sosial dan mendapatkan beragam kecaman dari masyarakat.

Lalu pada tanggal 24 April 2023, Ustaz Hatoli yang fotonya dicatut tersangka membuat laporan bahwa fotonya diambil.

Kemudian fotonya digabungkan menjadi meme bernarasi ujaran kebencian tersebut.

Dari laporan tersebut, Polda Kalbar langsung bergerak melakukan serangkaian penyelidikan terkait meme Ida Dayak yang mengandung SARA tersebut.


Dari penyelidikan Subdit Ciber Polda Kalbar diketahui bahwa meme Ida Dayak tersebut bermula dari dua cluster penyebaran.

Cluster pertama bermula dari wilayah Sanggau, dan cluster ke dua berasal dari wilayah Sambas.

Selanjutnya Subdit Ciber ke Jawa Timur melakukan pemeriksaan terhadap pemilik akun Facebook yang juga menyebarkan meme tersebut.

Dari sana, tim mendapat akun media sosial Facebook bernama @markusreho yang digunakan untuk akun jual beli mobil dan motor.

Kemudian tim kembali ke Kalbar dan memeriksa seorang berinisial AQ.

Selanjutnya diketahui bahwa ada keterlibatan seorang warga binaan di Rutan Sambas.

Tim lalu ke Rutan Sambas dan memintai keterangan seorang warga binaan bernama Barry Yusran Noor.

Dari Barry Yusran Noor, terkuak bahwa orang di balik meme yang menghebohkan ini merupakan warga Binaan Rutan Sambas bernama Anwar.

Dimana sebelumnya Anwar meminta Barry untuk bertransaksi mobil menggunakan akun Facebook tersebut.


"Hasil pemeriksaan terhadap Anwar, tersangka Anwar mengakui bahwa akun tersebut merupakan miliknya," ungkap Kombespol Raden Petit Wijaya, dilansir dari Tribun Pontianak.

"Dan tersangka lah yang membuat meme tersebut," imbuhnya.

"Dengan sebelumnya tersangka men-download foto Ida Dayak dan Ustad Hatoli lalu meng-edit-nya dengan narasi tersebut."

Hal senada juga disampaikan Dit Reskrimsus Polda Kalbar, AKBP Pol Sardo Mangatur.

Ia mengatakan, ketika dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, yang bersangkutan mengakui perbuatannya.

"Diduga tersangka ingin membuat situasi di Kalbar terjadi kegaduhan, dengan maksud bisa kabur dari penjara," jelas Sardo.

Dia menambahkan, pelaku juga sempat mengatur siasat agar tak terjerat hukum atas pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tersebut.

"Yakni dengan cara menyiapkan uang sekitar Rp15 juta yang dijanjikan kepada dua temannya di dalam rutan," tuturnya.

Sardo menjelaskan, status tersangka saat ini sendiri menjalani hukuman selama 18 tahun penjara dengan sejumlah kasus, yakni seperti pencabulan, narkoba, dan UU ITE.

"Selain itu Khairil Anwar ini juga melakukan aksi kejahatan di dalam Rutan Kelas II B Sambas."

"Yakni melakukan penipuan online jual beli mobil dan motor," ungkap Sardo.

Sementara pelaku Khairil Anwar dijerat Pasal 45 Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Ia terancam hukuman maksimal enam tahun penjara dan/atau denda Rp1 miliar.

"Selain itu tersangka juga dijerat dengan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana," tuturnya.


Sementara itu terungkap keberadaan Ida Dayak setelah lama menghilang sejak pengobatannya diprotes pasien.

Beberapa pekan lalu, sempat ada seorang pasien yang protes atas pengobatan Ida Dayak hingga jadi buah bibir.

Meski sudah diobati Ida Dayak, pasien tersebut protes karena tangannya tak kunjung lurus.

Sejak saat itu, Ida Dayak tak lagi terdengar menggelar praktik pengobatan.

Lama menghilang sejak diprotes pasien, keberadaan Ida Dayak akhirnya diketahui.

Seperti dilansir dari Bangka Pos, Ida Dayak mendadak tampil tertutup ketika ditemui oleh seorang YouTuber.

Hal ini terlihat kontras dengan penampilannya manakala mengobati para pasien yang selalu mengenakan pakaian adat khas Dayak selama melakukan pengobatan.

Namun kini ia mendadak terlihat tertutup, bahkan mengenakan hijab.

Rupanya pada 19 April 2023, Ida Dayak memutuskan pulang ke kampung halaman suami.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Ida Dayak berangkat ke Kota Situbondo dengan tujuan silaturahmi dan liburan.

Dilihat dari akun YouTube Arjuna Ganteng, ada dua pria merekam bersama Ida Dayak.

Ida Dayak di situ tampak memakai kerudung dalam video.

"Tidak ada yang tahu lho, cuma kita yang tahu," kata pria di video.

Pria tersebut kemudian mengajak Ida Dayak untuk pergi.

"Ayo bu, mau beli apa sampean?" katanya.

"Ndak, rokokan," timpal Ida Dayak.

Rupanya keberadaan Ida Dayak diketahui warga hingga hotelnya didatangi.

Kendati begitu, Ida Dayak justru menolak mengobati warga dengan alasan tak ada persiapan dan tidak membawa minyak.

Ia kemudian pindah hotel ke Situbondo.

Sesampainya di sana, nasibnya tak berubah, warga mengendus kedatangan Ida Dayak.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, warga kembali menyerbu hotel Ida Dayak.

"Puluhan warga mendatangi hotel Ida Dayak meminta diobati. Ida Dayak tidak ada persiapan akhirnya membagikan minyak pada tetangga rumah suaminya," tulis keterangan video.

Meski sudah menolak, namun warga tetap mendesak mendapat pengobatan dari Ida Dayak.

Oleh karena itulah, Ida Dayak menjadi luluh.

Ia pun menyempatkan untuk mengobati sejumlah warga.

Karena merasa tak bisa istirahat, Ida Dayak lantas pergi dari Situbondo ke Surabaya.

"Ida Dayak pergi ke Surabaya dengan tujuan ke keluarga suami sambil istirahat," tulis keterangan.

Entah bagaimana caranya, namun warga kembali menyerbu tempat Ida Dayak.

"Namun kembali ditolak karena tidak membawa minyak. sampai akhirnya Ida Dayak meminta pegawai di Jakarta membawakan minyak. sampai datang dengan jumlah banyak," katanya.

Sampai akhirnya Ida Dayak memilih untuk menjual minyak tanpa memberi pengobatan pada pasiennya.

"Saat ini tidak mengadakan pengobatan, yang memerlukan minyak Ibu Ida, ada di Taman Bungkul Surabaya," kata Ida Dayak.

Sampai pada akhirnya, Ida Dayak bisa beristirahat di sebuah hotel kawasan Kota Surabaya tanpa ada pasien yang menyerbunya.

 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlews TribunJatim.com

 

 

 

 

Berita Terkini