TRIBUNJATIM.COM - Senyuman merekah ditampilkan istri Setyo Hadi.
Di tengah tumpukan sampah dan kesibukan para pemilah, terdapat kisah haru dan penuh berkah dari keluarga sederhana yang menggantungkan hidup di tempat itu.
Suliyah (38), warga Dusun Deres, Desa Kandangan berdiri di depan rumahnya sambil sesekali melirik ke jalan.
Hari itu bukan hari biasa baginya.
Ini dikarenakan suaminya, Setyo Hadi baru saja berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah.
Setyo sehari-hari bekerja sebagai pemilah sampah di TPA Blondo.
“Alhamdulillah, suami saya berangkat."
"Total ada 10 orang yang berangkat umrah."
"Sebagian di antaranya menggunakan uang ganti rugi dari tanah yang dibeli untuk perluasan TPA Blondo, termasuk suami saya,” kata Suliyah kepada Tribunjateng.com ketika ditemui di rumahnya, Senin (4/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa (5/8/2025).
Menurut dia, tanah kebun milik suaminya yang tak jauh dari lokasi TPA, termasuk satu di antara yang dibeli oleh Pemkab Semarang dalam proses perluasan lahan.
Baca juga: Reaksi Kapolsek Gempol Soal Tudingan Laporan Kehilangam Motor Warga Pasuruan Tak Ditindaklanjuti
Meskipun tak tahu pasti berapa jumlah uang yang diterima, Suliyah menyebut cukup untuk memberangkatkan suaminya ke Tanah Suci dan membiayai kebutuhan hidup lainnya.
“Saya senang dan bersyukur, ternyata bisa jadi jalan menuju Makkah."
"Harapannya, suatu saat saya juga bisa ikut umrah,” imbuh dia sembari menggendong anaknya yang masih balita.
Beberapa warga lain di Dusun Deres juga mendapat rezeki serupa berkat tanah mereka yang dibeli untuk kepentingan publik.
Baca juga: Sosok Pengusaha Jual Ratusan NMax Bodong Tanpa STNK Rp15 Juta, Langsung Ludes 2 Hari
Aroma khas sampah tercium menyengat begitu memasuki area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Senin (4/8/2025) siang.