Berita Viral

Tukang Ojek di Luwu Gemetaran saat di Warung, Pemilik Bingung Ternyata Tewas: Awalnya Masih Nyanyi

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi evakuasi jenazah GN tukang ojek yang meninggal di sebuah warung

Sepintas, penampilan pria itu tak mencurigakan kalau ia seorang penjahat sehingga korban tak ragu ketika minta diantarkan ke tujuan yang agak jauh.

Yakni, ke Desa Tegalrejo, Kecamatan Garum, yang berjarak sekitar 15 km dari Pasar Wlingi.

Bahkan, ketika dipertegas ongkos ojeknya agak mahal, pelaku tak keberatan, karena mengaku mungkin tidak satu tujuan.

"Kesepakatannya, pelaku tudak masalah dimintai ongkos Rp 100.000 karena bisa jadi bukan satu tempat, tujuannya," paparnya.

Baca juga: Berenang ke Tengah Sungai, Pencari Pasir di Blitar Hanyut Terbawa Arus, Sempat Teriak Minta Tolong

Sekitar 30 menit menempuh perjalanan, laju sepeda motor korban sampai pada tujuan.

Namun, pelaku yang dibonceng korban itu, belum bisa menunjukkan tempat tujuannya meski sudah sampai di desa yang dituju, yakni Desa Tegalrejo.

Tiba-tiba, telepon seluler pelaku berbunyi dan diangkatnya.

Dari percakapan yang didengar korban, pelaku seperti salah tujuan karena orang yang dicari bukan sedang menebang kayu di Desa Tegalrejo melainkan sudah pindah ke tempat lain.

Tak tanggung-tanggung, tempatnya lebih jauh lagi dari tujuan awal, yakni di Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari.

Dari desa tujuan pertama yang dicari, Desa Tegalrejo, itu berjarak 17 km.

"Nggak apa-apa meski bayar Rp 100.000, dia nggak keberatan, asal diantarkan lagi. Katanya, temannya yang dicari itu sudah pindah lokasi (menebang kayu)," ungkapnya.

Setelah melewati perjalanan sekitar 17 km, pelaku yang duduk di belakang itu mulai menjalankan aksi jahatnya.

Ia berpura-pura sok baik dan perhatian ke korban.

Katanya, kasihan ke korban, yang sudah tua sehingga pasti capek memboncengnya, selain itu biar kian cepat sampai ke tujuan, lebih baik dia saja yang membonceng korban.

Baca juga: Viral Video Aksi Pencurian 2 Motor di Tempat Kos Kota Blitar, Pelaku Rusak Gembok Pagar

Rupanya, umpan jahat pelaku itu tidak disadari korban sehingga korban manut dengan modus pelaku.

Namun, tidak jauh atau tidak lama setelah pelaku membonceng korban, topi yang dikenakan pelaku itu jatuh.

Anehnya, itu terjatuh di tempat yang sepi karena jauh dari perkampungan dan sejauh mata memandang ke arah manapun hanya terlihat hamparan tegalan yang hijau tanaman seperti jagung. 

"Begitu topinya jatuh, pelaku minta tolong korban untuk mengambilnya. Dan korban tanpa menaruh curiga langsung turun dan lari untuk mengambil topi pelaku," ujarnya.

Bersamaan itu, pelaku langsung tancap gas sehingga korban hanya bisa memandangi laju sepeda motornya yang kian jauh meninggalkannya karena dibawa kabur pria yang jadi penumpanya.

Ditinggal kabur di tempat yang jauh dari mana-mana seperti itu, jangankan mau berteriak minta tolong, papasan dengan orang saja seperti harus menunggu lama atau harus berjalan kaki cukup jauh.

Setelah mencari pertolongan dan tak menemukan orang, korban menghubungi temannya, untuk minta dijemput.

Dugaannya, pelaku kabur ke arah jalan raya Malang-Blitar dengan lewat Kecamatan Talun, yang hanya berjarak sekitar 2 km dari lokasi korban yang ditinggal kabur itu.

Informasinya, wajah pelaku cukup dikenali korban dan banyak orang melihstnya saat akan berangkat naik ojek korban dari Pasar Wlingi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini