Dengan begitu, hubungan Jember dan Majapahit merupakan pembahasan yang menarik.
Untuk menambah validitasnya, berikut ini TribunJatim.com sajikan ulasan tentang 3 peninggalan Majapahit di Jember yang jarang diketahui.
#1 Situs Beteng di Semboro
Peninggalan Kerajaan Majapahit ini diberi nama Situs Beteng yang berlokasi di Dusun Beteng, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro.
Jika dari pusat Kabupaten Jember, jaraknya memang memerlukan waktu yang agak lama, yakni sekitar satu jam dengan jarak 30-an kilometer dari pusat Kota Jember.
Situs itu bisa ditempuh sekitar 60 menit.
Kata Beteng dalam bahasa Indonesia memiliki arti benteng atau tempat berlindung.
Sama seperti namanya, situs Beteng memang memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan.
Pasalnya, menurut laporan dari Pemkab Jember, situs Beteng dibangun oleh Raja Kertabumi atau biasa dikenal sebagai Raja Brawijaya V ketika diserang Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah ( anak turun Raden Brawijaya V ).
Setelah berhasil dikalahkan Kerajaan Demak, para pasukan Majapahit beserta Raja Brawijaya V pergi ke daerah Tengger.
Namun, Raden Patah masih belum puas atas kemenangannya itu.
Merasa terdesak, Raden Brawijaya V terus melarikan di sampai ke timur, yakni di daerah Semboro, Jember.
Di situlah, Raden Brawijaya V dan rombongannya menemukan tanah lapang yang luas dan kemudian dibangun bangunan pertahanan untuk perlindungan.
Hingga saat ini, sisa-sisa bangunan tersebut masih bisa disaksikan keberadaannya.