Lantaran pemerintah sudah memugar situs ini dengan berbagai fasilitas dan bangunan pendukung seperti pagar.
Selain situs Beteng itu sendiri, kita juga bisa menemukan banyak batu-bata besar khas Majapahit, batu dakon, guci, dan lain sebagainya.
Sejarah Situs Beteng Jember
Situs Beteng sudah dipugar, dikelilingi oleh pagar.
Di dalamnya juga terdapat gapura, bahkan, halaman situs cukup luas.
Tempat ini kerap dijadikan lokasi perayaan tradisional serta tempat pertunjukan seni tradisional.
Di halaman situs, tampak Ngabdul Gani sedang duduk sendiri.
Dia merupakan juru pelihara Situs Beteng yang setia menjaga dan merawat situs ini sampai sekarang.
Usianya sudah tak lagi muda, sekitar 72 tahun.
Namun, ia masih ingat tentang sejarah Situs Beteng.
Ngabdul Gani mengatakan penemuan awal situs ini berawal dari banyaknya batu bata berukuran besar yang berserakan.
“Dulu banyak ditemukan batu bata di sekitar sini,” kata Gani kepada Kompas.com ( Grup TribunJatim.com ), Selasa (24/8/2021).
Setelah ditelusuri, ternyata batu bata itu semakin banyak dan bertebaran di sejumlah titik, tak hanya di Desa Sidomekar, tetapi hingga di luar desa.
Bahkan batu bata itu seperti berbentuk banteng dengan tinggi sekitar empat meter.
Akhirnya, warga desa mengumpulkan benda-benda kuno itu di Situs Beteng.