Seperti diketahui dua menteri dari Partai Nasdem yang kini berada di kabinet Jokowi adalah MenterI Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Baca juga: Arti Kata WTS dan WTB, Viral di Media Sosial Gegara Tiket Konser Coldplay di Jakarta Habis Terjual
"Hukum tidak boleh diterapkan diskriminatif, memilih dan memilah kasus.
Memukul lawan oposisi, sambil merangkul kawan koalisi. Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas, diterapkan tidak adil, akan menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa," ujar Denny.
Dalam suatu Hadist, kata Denny dalam cuitannya, Rasullullah Muhammad SAW diriwayatkan marah Ketika sorang sahabat mengusulkan pengurangan hukuman kepada anak kepala suku Makhzumiyah.
"Rasullah bersabda penyebab binasa dan hancurnya suatu bangsa adalah karena hukum yang diterapkan secara diskriminatif," ujar Denny.
Karenanya tambah Denny, untuk menegaskan bahwa hukum harus tegas kepada semua, Rasulullah berseru,
”Seandainya Fatimah Binti Muhammad yang mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya”.
"Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran," kata Denny.
Lantas arti kata cawe-cawe pun kini banyak dicari.
Baca juga: Arti Kata Revenge Porn, Viral Gegara Video Syur Diduga Rebecca Klopper, Pacar Fadly Faisal Korban?
Arti kata cawe-cawe
Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana menjelaskan, kata cawe-cawe berarti ikut menangani.
"Siap ikut turut serta dalam menangani," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cawe-cawe memiliki makna ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani.
Kata cawe-cawe berasal dari Bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam pertemuan non-formal.
"Itu bahasa Jawa enggak formal. Pasti Presiden ketika itu berbicara santai bukan ketika berpidato resmi," imbuhnya.
Menurut Putu, cawe-cawe memiliki makna netral dan tidak selamanya berkonotasi negatif. Konotasinya bergantung pada konteks yang digunakan.
Baca juga: Arti Kata Cupid, Judul Lagu Fifty Fifty Berkaitan dengan Dewa dan Dewi Cinta, Viral di Media Sosial
"Negatif dan positifnya tergantung dari konteks pemakaiannya," kata dia.
Sebagai contoh, salah satu ungkapan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi berbunyi sebagi berikut:
"Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik."
Putu menjelaskan, penggunaan kata cawe-cawe dalam kalimat tersebut tidak berkonotasi negatif.
"Enggak itu enggak negatif, itu artinya ikut terlibat dalam urusan politik," terangnya.
Istana jelaskan maksud cawe-cawe
Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan soal pengakuan Presiden Jokowi cawe-cawe jelang tahun pilpres.
"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/5/2023).
Bey menuturkan, Jokowi berkepentingan mengawal agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.
Tak hanya itu, Jokowi juga menaruh harapan agar kepala negara selanjutnya bisa mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN, hilirisasi, dan transisi energi bersih.
Presiden juga berharap seluruh peserta Pemilu 2024 bisa berkompetisi secara free dan fair.
"Karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN," kata Bey.
Begitupun dengan pemberitaan pada tahun Pemilu mendatang. Jokowi menginginkan penyediaan informasi dan berita yang berkualitas.
Hal itu diharapkan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mencegah berita bohong/hoaks, dampak negatif artificial intelligence,
hingga black campaign melalui media sosial/online.
Meskipun mengakui akan cawe-cawe, menurut Bey, Jokowi akan tetap menghormati pilihan masyarakat Indonesia di Pemilu 2024.
---
Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com
Berita Jatim dan arti kata lainnya.