Berita Viral

Alasan Balita 3 Tahun di Magetan Jadi Perokok Aktif, Ditinggal Ortu Cerai, Larangan Kakek Tak Mempan

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto hanya ilustrasi - kondisi bayi di Magetan yang dulu viral merokok di usia 1,5 tahun dan menjadi perokok aktif di usia 3 tahun.

"Saya tidak bekerja, setelah bercerai dengan bapak G menikah lagi, kenalnya di media sosial, hanya delapan bulan cerai lagi," kata M kepada Kompas.com.

Semenjak perceraiaan tersebut, kata dia, balita G pun lebih dekat dengan sang kakek yang berinisial J.

Bahkan saat J bekerja, putranya selalu meminta ikut dengan sang kakek.

Baca juga: Nasib Balita Kejatuhan Timbangan Besi Posyandu, Bocor Kepala, Ibu Sakit Hati Tahu Reaksi Petugas

Kebersamaan mereka dibenarkan oleh sang kakek, J.

Menurutnya dia dan sang cucu seolah tak terpisahkan.

“Kerja saya ya motong pohon kalau disuruh orang. G (cucu) ini sering membantu angkut ranting kecil, kalau dilarang dia enggak mau. Perasaannya sih membantu kakeknya,” katanya.

J juga mengakui bahwa kesehariannya dengan balita G lebih banyak dilewatkan di warung-warung di desanya karena panggilan bekerja memotong pohon tak setiap hari didapat.

“Kalau di warung ya ngopi sambil cari sarapan. Cucu saya ini senang nasi pecel,” ucapnya.

Baca juga: Asal Air yang Diminum Balita Positif Narkoba di Samarinda, Tetangga Lupa Bekas Isap Sabu: Biar Melek

Sementara menurut pengakuan J, dia sendiri tidak tahu pasti apa yang menyebabkan cucunya tersebut menjadi perokok di usia 1,5 tahun waktu itu.

Dia mengetahui cucunya merokok saat rokok yang ditaruh di mejanya hilang.

“Saya tanya rokok mbah kung di mana, dia bilang dibakar. Sejak saat itu saya tahu dia merokok. Kadang rokok tamu di sini tiba-tiba hilang, pasti yang ambil G,” ucapnya.

J mengaku kebiasaan balita G merokok sebagai tingkah laku yang tidak biasa pada anak-anak.

Bahkan saat berada di warung, balita G tidak minta apa-apa, tapi dia justru mengambil rokok yang ada di toples di warung.

“Saat saya tanya dia ngakunya haji, saya kira dia kejelmanan (semacam kesurupan) tidak seperti anak-anak lainnya. Kalau saya ajak ke warung dia tidak minta apa-apa, tapi yang diambil ya rokok. Saya sudah melarang tapi biasanya dia lari kalau sudah dimarahi,” ujarnya. 

Ilustrasi balita merokok di Malaysia (Instagram)

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Agus Yudi Purnomo mengatakan, anak balita sangat rentan terhadap bahaya asap rokok.

Halaman
1234

Berita Terkini