Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dengan patokan 95 persen kepesertaan BPJS Kesehatan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih jauh dari target Universal Health Coverage (UHC).
Dari total penduduk 1.127.628 yang terdata, hanya 67,92 persen yang sudah ikut BPJS Kesehatan.
Rinciannya, sebanyak 765.839 telah ikut BPJS Kesehatan, dan 305.408 belum ikut BPJS Kesehatan.
Dibanding Kabupaten Trenggalek dan Pacitan yang juga di bawah BPJS Cabang Tulungagung, capaian ini masih di bawahnya.
Kabupaten Pacitan sudah mencapai 78,03 persen, sedangkan Kabupaten Trenggalek mencapai 73,32 persen.
“Memang masih jauh angkanya dari UHC 95 persen. Kami berupaya bersinergi dengan pemda, badan usaha dan institusi lain untuk mencapai target UHC,” terang Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, Agung Priyono, Jumat (23/6/2023).
Dari total kepesertaan, tertinggi berasal dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, sebanyak 388.374 orang.
Disusul Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sebanyak 137.194 orang, dan Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) sebanyak 93.428 orang.
Selebihnya dari kepesertaan yang ditanggung Pemkab Tulungagung sebanyak 66.443orang, Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPUPN) sebanyak 60.188 dan Bukan Pekerja 20.212 orang.
Baca juga: Cerita Momen Terakhir Jemaah Haji Ponorogo Wafat di Makkah, Keluarga Singgung Kesehatan: Bahagia
Masih menurut Agung, mayoritas masyarakat Tulungagung sebenarnya mampu bayar iuran mandiri.
Namun kemampuan itu belum tergugah, karena masih ada layanan yang dianggap belum sesuai ekspektasi.
Karena itu, Agung mengaku bertugas memastikan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini semakin baik.
“Kami terus meningkatkan layanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan, sehingga akan mendorong masyarakat yang belum ikut,” ujarnya.
Agung menduga, rendahnya kepesertaan BPJS Kesehatan ini tidak lepas karena Tulungagung sebagai basis pekerja migran.
Baca juga: Syarat dan Cara Daftar BPJS Kesehatan Online Lewat Mobile JKN, Kartu Bisa Didownload