Sebab, Suntoro kebetulan berada di teras rumah menyesap kopi buatannya.

Namun, Suntoro tak bisa berbuat banyak karena kepalang kaget. Selain itu, Suntoro khawatir dilukai pelaku dengan sajam akibat dipergoki. Tubuh Suntoro mematung.

Alhasil, pelaku terus berjalan membawa sapi ke arah timur permukiman.

"Beberapa detik berselang, pak Suntoro berlari ke rumah saya dan mengetuk pintu dengan kencang. Saya terjaga dan membuka pintu. Lalu, dengan nada bicara panik, dia mengabarkan kalau sapi saya dicuri tiga orang. Kemudian, kabar pencurian disebar ke warga lain. Warga pada keluar rumah," katanya.

Kendati begitu, pelaku cepat membawa kabur sapi Usman. Jejak pelaku sudah tak terdeteksi.

Puluhan gotong-royong membantu Usman mengejar pelaku.

Pengejaran difokuskan di area sawah. Proses pengejaran ini dibantu oleh seorang anggota Buser Polres Probolinggo Kota.

"Kami berusaha mengejar dan mengepung pelaku di area sawah. Setelah satu jam mengejar, Alhamdulillah sapi milik saya ditemukan di tepi sawah Jalan Kerinci. Mungkin pelaku terdesak sehingga memilih meninggalkan sapi saya," urainya.

"Sapi merah jantan ini milik pak Sanafi warga Kelurahan Triwung Lor. Saya hanya pemelihara saja. Saya memelihara sejak sapi berusia 3 bulan. Kini usia sapi menginjak 1 tahun. Sapi ini seharga Rp 15 juta," tambahnya.

Di dekat lokasi penemuan sapi, polisi mencurigai tiga orang. Tiga orang itu lalu-lalang di sana. Saat ditanya mereka berdalih sebagai pekerja jaga pengairan sawah.

Ketiga orang itu telah dibawa ke kantor polisi setempat untuk dimintai keterangan. Polisi masih mendalami kasus ini.

Jika tidak bersalah, ketiga orang tersebut akan dipulangkan. Bila terbukti melakukan pencurian, maka diproses hukum sesuai undang-undang berlaku.

"Masih didalami ketiga orang yang kebetulan ada di sekitar lokasi ditemukan sapi. Perkembangan akan kami sampaikan. Mereka mengaku hanya jaga air di sawah. Kami masih cek alibi dan keterangan pemilik sawah," tukas Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Jamal