Apapun yang kamu lakukan, bicaralah dengan ibumu." kata Tuan Giang.
Namun, putri Giang tidak lagi mendengarkan ayahnya, tetapi menangis dan tidak dapat
menahannya.
Reaksi putrinya membuatnya merasa khawatir ada yang tidak beres.
Oleh karena itu, suatu hari ketika istrinya yang masih muda tidak ada di rumah, Tuan Giang bertanya kepada putrinya apa yang terjadi selama dia tidak bekerja.
Putrinya bingung dengan pertanyaan ayahnya yang berulang-ulang.
Anak itu akhirnya mengatakan yang sebenarnya, ternyata ketika ayahnya tidak ada di rumah, ibu tirinya sering kali keras padanya.
Dia melakukan semua pekerjaan rumah dan sang ibu sering memarahinya.
Anak itu mengangkat bajunya untuk menunjukkan kepada ayahnya luka-luka yang dideritanya akibat ulah ibu tirinya.
Tuan Giang melihat memar pada putrinya dan menangis.
Dia hanya bisa meminta maaf berulang kali.
Dia berpikir bahwa dia telah menemukan ibu yang baik untuk anaknya, tetapi malah membuat putrinya semakin menderita.
Pada akhirnya, Tuan Giang memutuskan untuk bercerai sekali lagi karena putrinya.
Anak-anak yang hidup dalam keluarga yang berantakan sama sekali tidak mudah.
Jauh di lubuk jiwa muda itu sendiri telah banyak terluka.
Itu sebabnya ayah tiri dan ibu tiri meminta untuk tidak melakukan hal buruk kepada anak-anak.