TRIBUNJATIM.COM - Para jemaah haji asal Indonesia berangsur kembali ke Tanah Air setelah 40 hari menjalani ibadah haji.
Beragam cerita unik disorot dari para jemaah haji.
Di antaranya penampilan jemaah haji yang bling bling dengan perhiasaan emas.
Rupanya ini sudah menjadi tradisi.
Namun beberapa masyaakat ada yang tidak mengetahui alasan jemaah haji tampil bling-bling hingga membuat jemaah harus menutupinya.
Sebab takut viral di media sosial.
Baca juga: Pengakuan Jemaah Haji yang Dicari Bea Cukai karena Tenteng Emas 180 Gram, Heran Dihujat: Sudah Nazar
Perlu diketahui bahwa ada beragam tradisi ataupun budaya yang masih dilakukan para jemaah haji asal Bugis, Sulawesi Selatan, saat pulang ke Tanah Air setelah menjalankan ibadah hajinya selama 40 hari.
Satu di antaranya dengan mengenakan busana bling-bling bagaikan princess untuk perempuan, atau pakaian adat Bugis.
Pakaian tersebut nantinya dipadupadankan dengan gelang emas atau gelang krincing warna emas yang biasanya dibeli di Mekkah dengan "uang Jokowi" atau rupiah.
Adapun bagi laki-laki, mereka akan mengenakan gamis, surban, dan kacamata hitam.
Hal itulah yang tampak saat jemaah haji dari embarkasi Ujung Pandang kelompok terbang (kloter) UPG 3 tiba di Paviliun atau Plaza Bandara King Abdul Azis Jeddah, Kamis (6/7/2023).
“Busana bling-bling itu sudah dibawa sejak dari Tanah Air. Memang disiapkan khusus untuk dipakai saat pulang haji,” kata Perawat Kloter UPG 3, Hastiah Hamadong Lukman, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Gegara Tenteng Emas 180 Gram, Suarnati Jamaah Haji Kini Dicari Bea Cukai, Nasib Beda: Klarifikasi
“Itu sudah menjadi budaya warga Makassar, terutama dari suku Bugis. Itu sudah menjadi tradisi atau Sompa, layaknya menjalani wisuda. Makanya mereka menyiapkan khusus,” kata Hastiah.
Namun, karena takut viral di dunia maya, mereka menutupi busana yang dikenakan dengan rukuh.
Bahkan, dengan baju tujuh lapis.