Meski begitu, masih ada nenek Asnan Nompo (68) yang berganti pakaian berwarna keemasan dengan kerudung bermanik-manik keemasannya juga.
Untuk mengganti pakaiannya, ia dibantu petugas Jemaah haji dari Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Pelaksana Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, Rina Nurmalia.
Bahkan, petugas Wukalla dari Arab Saudi pun sangat antusias untuk mengabadikan momen Nenek Asnan berubah menjadi princess.
Petugas tersebut minta difotokan untuk dokumen pribadinya.
Rina yang sudah beberapa kali bertugas di Daker Bandara mengaku senang diminta bantuan jemaah menata busana mereka setiap tahun.
Baca juga: Terkuak Alasan Jemaah Haji Pulang Pakai Emas 180 Gram, Yakin Bisa Sembuhkan Sakit: Kharismanya Beda
Disediakan Perias Hastiah mengatakan, pemakaian baju princess bling-bling tersebut kesepakatannya dipakai saat sampai di embarkasi Ujung Pandang, Makassar.
Di embarkasi juga sudah disediakan perias yang siap mempercantik kaum perempuan usai menjalani haji.
Tak perlu muda untuk tampil cantik, tua pun bisa heboh.
Bahkan, ibu-ibu yang harus berjalan dengan dibantu tongkat tetap membawa dua tas tenteng yang sangat berat dan penuh sesak.
“Ini isinya baju buat dipakai nanti kalau sampai Makassar,” kata Cemba Aming Laiyying (60).
Ibu anak empat ini tak mau ketinggalan untuk tampil cantik pasca-ibadah haji.
“Bajunya sudah saya bawa dari Indonesia dulu,” katanya lugas.
Baca juga: Sosok Suarnati Jemaah Haji Tenteng Emas 180 Gram, Profesi Terungkap, Sebelum Berangkat Dapat Cobaan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com