Berita Jatim

Tahun Ajaran Baru, Siswa SDN di Madiun Was-was, Atap Lapuk Diganjal Bambu, Dinding Perpus Bolong

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi dua SD di Madiun yang bangunannya menyedihkan karena ternyata dindingnya jebol hingga atapnya lapuk hampir rusak.

Situasi minim peminat sebenarnya sudah terjadi sejak lama.

Pada tahun ajaran baru lalu, hanya dua siswa yang masuk.

Suatu masa, pernah sekolah sempat tidak kebagian murid sama sekali.

Namun, dengan tambahan satu siswa di tahun ini, SD Widodo masih punya pelajar meski total tujuh siswa. 

Baca juga: Nasib Miris SD di Ponorogo, Tak Ada Siswa Baru di Hari Pertama Sekolah, Guru sampai Urunan Bayar LKS

"Meluluskan empat siswa, lalu masuk satu murid baru di tahun ajaran ini," kata Agus.

SD Widodo berdiri mulai 1967.

Sekolah di tempat terpencil sangat diminati kala itu karena daya jangkau minim pemerintah hingga daerah pelosok.

Sekolah pernah mencatat total 250 siswa setiap tahun di 1980-1990.

SD Kristen di Kulon Progo DIY (Kompas.com)

Jumlah tersebut terbanyak di antara sekolah yang berkembang di kala itu.

Perjalanan waktu, siswa mendaftar semakin sedikit.

Salah satunya karena bermunculan sejumlah sekolah di kanan kiri, seperti MI di Sangon, MI di Plampang III, dan satu SD Negeri Gunung Agung.

Lokasi antar-sekolah berdekatan.

Sementara itu, ajakan sekolah gratis belum berhasil menarik minat.

Peminat sekolah malah semakin menyusut.

Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Guru di Bangkalan Kenalkan Pakaian Adat Madura ke Siswa Baru SD

"Seragam, kelengkapan sekolah, tas sepatu gratis," kata Agus, di ujung telepon.

Halaman
1234

Berita Terkini