Pemilu 2024

PAN Beri Sinyal Bakal Usung Petahana di Pilgub Jatim 2024, PDIP Pilih Beda Sikap, Usung Siapa?

Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDI Perjuangan Budi 'Kanang' Sulistyono dalam talkshow Tribun Series bertajuk Jurus Menggaet Pemilih Millenial Pada Pemilu 2024, Rabu (12/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kontestasi Pilgub Jatim 2024, sesuai jadwal baru akan digelar pada November mendatang.

Sekalipun masih kurang setahun lagi, namun sejumlah nama figur sudah menghiasi bursa cagub maupun cawagub. Setidaknya hal itu dilihat dari hasil sejumlah lembaga survei.

PDI Perjuangan menegaskan hingga saat ini belum memikirkan secara detail kandidat atau figur yang akan diusung di Pilgub Jatim 2024. Hal ini ditegaskan, meskipun sejumlah partai politik lain sudah mulai memberi sinyal peluang tokoh yang bakal diusung nantinya.

Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Budi 'Kanang' Sulistyono saat dikonfirmasi di Surabaya belum lama ini menjelaskan, konsentrasi partai saat ini lebih pada penyiapan pemenangan Pileg dan Pilpres yang akan berlangsung 14 Februari 2024.

Sehingga, Kanang menegaskan belum memikirkan terlalu jauh siapa yang akan diberangkatkan pada kontestasi Pilgub mendatang. Sesuai jadwal, Pilgub Jatim baru akan dihelat pada November 2024. "Kita sekarang belum menggaransi (tokoh) siapapun," kata Kanang dikutip, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Petakan Sosok Potensial Pilgub Jatim 2024, Pengamat Sebut Eri Cahyadi Cocok Duet Bareng Khofifah

Politisi senior itu tak memungkiri beberapa waktu lalu, PDI Perjuangan Jatim sempat melakukan survei secara internal mengenai Pemilu 2024 dengan menggandeng lembaga independen. Namun, survei tersebut tidak spesifik membahas urusan Pilkada 2024.

Kanang menyebut, saat ini upaya pemenangan masih difokuskan pada Pileg dan Pilpres. Sebagaimana target yang telah dicanangkan sebelumnya, PDIP membidik kemenangan tiga kali atau hatrick di Pemilu mendatang.

Selain itu, mengantarkan Ganjar Pranowo sukses di Pilpres. "Nah, untuk urusan Pilkada itu kita pikirkan nanti," jelas Kanang yang merupakan mantan Bupati Ngawi tersebut.

Merujuk hasil survei yang dirilis oleh sejumlah lembaga, PDIP relatif banyak memiliki tokoh yang masuk bursa. Misalnya ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi hingga sejumlah kepala daerah lainnya.

Sementara itu, DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur juga menyebut masih berfokus pada perhelatan Pileg. Sekalipun demikian, PAN memberi sinyal peluang kembali mengusung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sebagai petahana, Khofifah dinilai cukup baik selama memimpin Jawa Timur.

Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig dalam kesempatan wawancara eksklusif di TribunJatim Network beberapa waktu lalu mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk mengawal Khofifah hingga tuntas di periode ini. Hal itu sebagai wujud komitmen PAN yang pada Pilgub 2018 mengusung pasangan Khofifah-Emil Dardak.

"Sampai hari ini kami merasa, bahwa Bu Khofifah masih salah satu tokoh yang produktif, baik," jelas Rizki Sadig.

Dia menegaskan, Khofifah merupakan calon potensial di Pilgub. "Kalau beliau memang tidak berminat masuk di pusaran Pilpres, ya mungkin masih sebagai calon yang cukup kuat untuk dicalonkan kembali," tambahnya.

Disamping itu, Rizki menyebut di internal PAN juga terdapat beberapa tokoh potensial untuk maju Pilgub. Diantaranya dari kalangan kepada daerah di Jawa Timur. Misalnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Termasuk Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso. Sementara Rizki menegaskan belum berminat untuk mencoba peruntungan di kontestasi Pilkada. "Kalau saya sampai hari ini, tidak punya minat di eksekutif," ujar anggota DPR RI tersebut.

Sementara itu, lembaga Surabaya Survei Center (SSC) merilis hasil penelitian terhadap calon pemilih di Surabaya, Kamis (13/7/2023).

Bertajuk "Palagan Surabaya, Geliat Elektoral Menuju 2024", survei ini memotret perilaku calon pemilih jelang pemilu serentak tahun depan.

Penelitian SSC ini berlangsung pada 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan di Kota Pahlawan dengan margin of error ± 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini melibatkan 1.200 responden.

Selain pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, satu di antara yang turut dipotret adalah arah dukungan masyarakat di Pemilihan Gubernur Jatim atau Pilgub Jatim. Menariknya, ada sejumlah nama baru yang mengemuka sebagai kandidat gubernur potensial.

Dari sisi elektabilitas, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa masih memuncaki hasil survei elektabilitas di Jatim dengan 36,3 persen. Dengan potensi tersebut, Khofifah memiliki kans besar untuk terpilih apabila kembali mencalonkan sebagai Gubernur.

Di bawah Khofifah, berturut-turut ada Menteri Sosial Tri Rismaharini (19,8 persen), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (18,4 persen),  dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (11,3 persen). Selanjutnya, ada beberapa nama politisi senior dengan elektabilitas berada tipis di bawahnya.

Di antaranya, Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf/Gus Ipul (3,3 persen), Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad (2,4 persen), Ketua DPRD Jatim Kusnadi (1,8 persen), serta Bupati Sumenep Achmad Fauzi (1,6 persen).

"Menarik melihat Wali Kota Eri ternyata memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai Calon Gubernur di mata masyarakat Surabaya. Trennya meningkat, bahkan mengalahkan Emil Dardak," kata Peneliti Senior SSC, Wildan Krisnawanto dalam rilis survei tersebut.

Angka tak jauh berbeda ditunjukkan dalam bursa Calon Wakil Gubernur. Emil Dardak memang masih memimpin dari sisi elektabilitas sebagai Calon Wakil Gubernur dengan angka 34,4 persen.

Namun, lagi-lagi Emil ditempel ketat Eri Cahyadi dengan 17,1 persen. Untuk posisi kandidat Wakil Gubernur, Eri unggul dari Risma (11,5 persen), Anwar Sadad (6,3 persen), Gus Ipul (5 persen), dan beberapa nama lain dengan persentase di bawah 5 persen.

Kokohnya Emil Dardak di puncak elektabilitas bursa Cawagub Jatim ini berbanding lurus dengan popularitas Emil yang juga terus meningkat. Ini seiring dengan kepuasan warga Surabaya terhadap kinerja Emil yang juga tetap tinggi.

"Hal ini juga tak lepas dengan exposure positif media baik media massa maupun media sosial selama ini," kata Peneliti Senior SSC, Ikhsan Rosidi di tempat yang sama.

"Sehingga, kuatnya elektabilitas Emil sebagai Cawagub tentu bukan hal yang mengejutkan. Tapi menyeruaknya nama Eri Cahyadi baik di bursa Cagub atau Cawagub adalah fenomena elektoral baru dalam kancah perpolitikan Jawa Timur," kata Ikhsan.

Sebagai politisi muda, Eri memiliki potensi memimpin di tingkat provinsi. "Bahkan, angka-angkanya sudah melampaui mentornya sendiri yakni Tri Rismaharini," ujar kandidat Doktor Marketing Politik ini.

Masih tingginya angka elektabilitas Khofifah maupun Emil tak lepas dari masih tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah provinsi saat ini. Melalui survei ini juga terungkap, mayoritas masyarakat Jatim puas terhadap Khofifah-Emil.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) menunjukkan sebanyak 77,4 persen warga Surabaya menyatakan puas terhadap kinerja Khofifah, sementara sebanyak 75,2 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja Emil Dardak.

Sekalipun demikian, Peneliti Senior SSC, Surokim Abdussalam menambahkan, bahwa elektabilitas Khofifah-Emil belumlah angka aman bagi keduanya. Apalagi, dengan terus bertumbuhnya angka elektabilitas di antara pesaingnya.

"Dengan fakta tersebut, di gelaran Pilgub 2024, Baik Risma, Eri maupun Emil akan menjadi penantang serius buat Khofifah," kata Surokim.

"Apalagi jika dalam waktu tersisa menjelang 2024 ini Khofifah tidak bisa melahirkan program-program terobosan yang bisa merebut hati pemilih," kata Surokim yang juga Dosen FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.

Elektabilitas Calon Gubernur Jawa Timur menurut Surabaya Survei Center (SSC) pada 20-30 Juni di Surabaya:
1. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa: 36,3 persen
2. Menteri Sosial Tri Rismaharini: 19,8 persen
3. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: 18,4 persen
4. Wakil Gubernur Jatim Emil  Elestianto Dardak: 11,3 persen
5. Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf/Gus Ipul: 3,3 persen
6. Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad: 2,4 persen
7. Ketua DPRD Jatim Kusnadi: 1,8 persen
8. Bupati Sumenep Achmad Fauzi: 1,6 persen

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini