Mbah Sukeri Tewas Diduga Bakar Diri, Rumahnya Ludes Dilalap Api, Tunggu Anak & Menantu Pergi

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Sukeri meninggal dunia di kamarnya akibat kebakaran di Pongangan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (28/7/2023).

Ada dugaan korban melakukan bakar diri lantaran sebelumnya sudah ada upaya tersebut.

"Tadi pagi sudah mau bakar sendiri sebelum anak berangkat kerja."

"Namun berhasil dicegah sehingga gagal," ujar tetangga korban, Handy (53).

Selepas dua anak dan seorang menantunya bekerja, korban tinggal sendirian di rumah.

Sewaktu itulah, korban dugaan korban membakar rumahnya.

"Ternyata sehabis anak dan menantu berangkat kerja, serius dibakar," jelas Handy.

Baca juga: Sosok Suami Ibu di Malang yang Bunuh Anak Lalu Akhiri Hidup, Minggat? Pak RT: Banyak Rentenir Datang

Kobaran api otomatis melumat kamar dan rumah korban.

Sempat ada teriakan minta tolong dari korban sehingga memicu para tetangganya untuk datang menolong.

"Saya dengar ada teriakan korban, pintu saya dobrak, tapi api sudah membesar," ungkapnya yang rumahnya berada di samping rumah korban.

Warga kemudian berdatangan, mereka tak berani menolong korban lantaran api sudah terlanjur membesar.

Ditambah ada suara ledakan dari dalam rumah sehingga memukul warga untuk mundur.

"Selang warga semua ditarik untuk padamkan api," paparnya.

Nahas, api lebih gesit dari upaya warga sehingga kobaran api cepat melumat bangunan rumah dan tubuh korban. 

Mbah Sukeri (61) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbakar di kamar rumahnya, Kampung Jatisari, Pongangan, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (28/7/2023). (Dok Polrestabes Semarang)

Sementara itu seorang nenek berinisial R yang telah berusia 80 tahun mengakhiri hidup di kandang kambing, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (18/7/2023).

Rupanya kasus nenek yang mengakhiri hidupnya di Situbondo tersebut berawal gara-gara kucing makan ikan. 

Halaman
1234

Berita Terkini