"Saya nggak bisa tidur mikir Zidan kenapa-kenapa," cerita Arif.
Hingga akhirnya salah satu kerabat korban mengunjungi kos Zidan.
Berkali-kali mengetuk pintu kamar kos, namun Zidan tak kunjung merespons.
Kerabat korban lalu meminta penjaga kos agar membuka kamar Zidan.
Baca juga: Sosok Mahasiswa UI yang Tewas Ditikam Senior di Mata Tetangga: Pendiam tapi Ramah
Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah Zidan yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur.
Penemuan jenazah Zidan di kolong tempat tidur itu akhirnya juga menjadi tiitk awal ditangkapnya AAB seniornya di kampus yang ternyata tega menghabisi sesama mahasiswa.
Ibu Zidan bercerita bagaimana anaknya menunjukkan gelagat aneh sebelum dibunuh.
Sesaat sebelum tewas, Zidan rupanya sempat bertemu dengan sang ibunda.
Namun dalam pertemuan tersebut, Zidan tampak menunjukkan kelakuan yang aneh.
Sang ibunda sendiri yang mengungkap sikap tak biasa Zidan kala itu.
Sewaktu di bandara, sang anak sempat memaksa untuk foto bareng.
Padahal selama ini Zidan paling susah difoto.
"Kemarin waktu di bandara Zidan memaksa foto bareng. Padahal selama ini Zidan paling susah diajak foto," ungkapnya.
Permintaan terakhir Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.
Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda.