Berita Kota Malang

PD Muhammadiyah Kota Malang Dukung Rencana Program Sekolah Swasta Gratis: Sangat Bagus

Penulis: Benni Indo
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sekolah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang menyambut positif rencana program sekolah swasta gratis yang dibuat oleh Pemkot Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang menyambut positif rencana program sekolah swasta gratis yang dibuat oleh Pemkot Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua PDM Kota Malang, Abdul Haris menyatakan, program itu sangat tepat untuk diterapkan kepada sekolah swasta.

Haris mengaku sudah pernah memulai pembicaraan dengan Pemkot Malang mengenai optimalisasi sekolah swasta di Kota Malang.

Pembicaraan itu juga ia sampaikan kepada DPRD Kota Malang.

Dalam konsep yang disampaikan Haris, Pemkot Malang disarankan lebih mengoptimalkan sekolah swasta yang ada, dari pada harus membangun sekolah baru lagi.

Keberadaan sekolah baru dengan status negeri akan mempengaruhi keberadaan sekolah swasta di lingkungan sekitarnya.

Padahal, sekolah swasta sangat membutuhkan murid.

Pembangunan sekolah negeri juga disebut Haris belum bisa memastikan sekolah tersebut akan banyak muridnya, karena saat ini orang tua memilih sekolah karena kualitasnya.

Baca juga: Pemkot Kaji Kebijakan Sekolah Swasta Gratis di Malang, Begini Mekanismenya

"Jadi kalau memang seperti itu programnya, sekolah swasta gratis ya sangat bagus. Jangan banyak-banyak buat sekolah, mending swasta dibesarkan. Dana yang ada digunakan untuk membesarkan gurunya atau beasiswa orang-orang yang kurang mampu. Dari pada buat bangun, lalu tidak ada siswanya, yang swasta juga tidak ada muridnya, membuang-membuang biaya dan waktu. Jadi sekolah yang ada saja yang dibesarkan," terangnya, Jumat (11/8/2023).

Banyak persoalan yang dihadapi sekolah swasta saat ini, selain kekurangan murid, kualitas sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan.

Haris mendorong agar Pemkot Malang bisa memahami kondisi tersebut dan melahirkan kebijakan untuk mengatasi persoalan yang ada.

Baca juga: UPDATE Kasus Pelajar MTs Aniaya Siswa SMP di Jember, Polisi Libatkan Sekolah dan Keluarga

"Di Muhammadiyah, ada enam sekolah dasar dan dua tsanawiyah. SD 5 dan SD 6 yang butuh dukungan untuk maju. Kondisinya karena lokasi dan gedung memang belum layak. Hanya ada satu kelas saja. Bagi swasta, satu kelas itu tidak mengangkat," terang Haris.

Haris mengatakan, Pemkot Malang perlu meningkatkan kualitas sekolah yang ada saat ini. Program sekolah swasta gratis diharapkan tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan gaji guru, tetapi juga bisa mengoptimalkan yang lain.

Hal itu menurut Harus penting dilakukan, agar sekolah swasta memiliki kualitas.

Bagi Haris, sekolah swasta yang memiliki kualitas tidak sulit mencari murid baru.

Baca juga: SD Negeri di Ponorogo Hanya Dapat 1 Siswa Baru, Kepala Sekolah SDN Setono: Kami Dikepung

"Kalau sekolah maju, tidak sulit cari murid. Sekolah swasta yang tidak maju, pasti susah. Jadi ada dana untuk meningkatkan kualitas. Digunakan untuk pemberdayaan SDM-nya. Muhammdiyah sangat mendukung itu dan itu kebijakan yang tepat," tegasnya.

Sementara itu, Kepala SDN 2 Tanjungrejo Malang, Safriadi Kasijanto mengusulkan kepada Wali Kota Malang, Sutiaji, adanya sekolah baru di lingkungan sekitar.

Pasalnya, saat ini sekolah kesulitan menerima murid berdasarkan zonasi. Hal itu terjadi karena jarak yang tidak memenuhi syarat.

SDN 2 Tanjungrejo menerima murid dari jalur prestasi saja.

Semua murid baru tahun ajaran 2022 masuk melalui jalur prestasi. Safriadi mengatakan, akibat tidak adanya murid dari jalur zonasi, sejumlah orangtua mengajukan komplain ke sekolah.

Baca juga: Wali Murid SDN 19 Gresik Protes Keras Biaya Paket Rp 1 Juta: Awalnya Dicicil, Sekarang Tidak Bisa

"PPDB di Tanjung sulit sekali karena jaraknya jauh. SD Tanjungrejo 2 ini, 100 persen jalur prestasi. Harapaan kami bisa ada pembangunan SMP baru di wilayah Sukun dan Tanjungrejo agar wali murid tidak resah," ujarnya.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah mengenai aturan penerimaan peserta didik baru. Semuanya mengikuti aturan yang ada saat ini. Safriadi menyatakan, jika ada sekolah baru, maka bisa menjadi opsi bagi wali murid untuk menyekolahkan anaknya berdasarkan zonasi.

Berita Terkini