Graha Wismilak Surabaya Disita

BREAKING NEWS: Cagar Budaya Graha Wismilak Surabaya Disita Polda Jatim, Diduga Terkait Korupsi

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi Graha Wismilak yang ditempeli plakat keterangan informasi keterangan penyitaan Polda Jatim. BREAKING NEWS: Gedung Cagar Budaya Graha Wismilak Surabaya Disita Polda Jatim, Diduga Terkait Korupsi

"Nanti ke Kasubdit langsung ya," pungkasnya. 

Baca juga: Alasan Graha Wismilak Surabaya Disita Polisi, Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Beri Penjelasan

 

 

Sejarah Graha Wismilak atau Grha Wismilak

Gedung Graha Wismilak atau Grha Wismilak terletak di Jalan DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya.

Gedung yang kini disita oleh Polda Jatim terkait kasus korupsi tersebut memiliki sejarah panjang.

1920 -1936

Berdasarkan informasi dari https://www.wismilak.com/id/grha-wismilak, Graha Wismilak dibangun sejak 1920.

Hal itu terlihat dari foto kartu pos terbitan Jong Soe Hien. Gedung tersebut di pojok perempatan Darmo Boleuvaard dan Coen Boulevaard.

Nama Coen diambil dari Jan Pieterszoon Coen Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang keempat dan keenam.

Pada masa jabatan pertama ia memerintah antara tahun 1619 – 1623, masa jabatan yang kedua berlangsung antara tahun 1627 – 1629.

Berdasarkan buku telepon tahun 1929 yang dilacak Nico Van Horn, Archivaris Royal Netherlands Institute of Southeast Asia and Caribbean Studies dari KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde) Leiden, Negeri Belanda , Coen Boulevard 27 (sekarang Jl. Dr. Soetomo 27 Surabaya) dimiliki oleh Paul Alexander Johannes WILHELM BRANDENBURG VAN DER GRONDEN. Ia adalah seorang makelar gula firma G.L. SIRKS & Co.

Sementara itu, Darmo Boulevard 36 (sekarang Jl. Raya Darmo 36) dimiliki oleh WILLEM HUGO LODEWIJK SAVELKOUL. Savelkoul adalah pemilik dan kepala firma Savelkoul. Keluarga tersebut memiliki beberapa toko pakaian pria (termahal) di kota Amsterdam dan Batavia.

1936 -1942 : Disewa Toko Yan

Grha Wismilak merasa beruntung, karena salah satu pelaku sejarah gedung ini masih ada. Ia adalah Pak Oei Hian Hwa.

Halaman
1234

Berita Terkini