Sementara itu organisasi Keluarga Pelajar Mahasiswa Brebes (KPMDB) Wilayah Jakarta juga melayangkan surat terbuka tuntut permintaan maaf.
Menurut Ketua KPMDB Jakarta, Habil Nafis, ucapan Pras tak etis disampaikan karena dapat mempengaruhi jumlah konsumen telur asin.
"Ucapannya enggak etis, bisa bikin konsumen telur asin turun dan cederai hati pelaku UMKM," kata Habil saat ditemui di Beji, Depok, Senin (14/8/2023).
Atas pernyataan tersebut, KPMDB menyalakan surat terbuka agar Pras segera meminta maaf ke khalayak publik terutama warga Brebes.
Baca juga: Anak Pejabat & Pengusaha Ketahuan Pura-pura Miskin, Daftar Sekolah Pakai SKTM saat PPDB: Dicoret
Adapun tiga poin surat terbuka KPMDB Jakarta untuk Prasetyo Edi Marsudi sebagai berikut:
1. Mengakui kesalahan yang terjadi atas ucapan kurang baik terhadap produk UMKM asli daerah.
2. Meminta maaf & membuat klasifikasi secara terbuka pada publik khususnya permintaan maaf kepada warga masyarakat Kabupaten Brebes.
3. Memberikan contoh tauladan yang baik sebagai tugas moril wakil rakyat dalam mengemban amanah masyarakat.
Habil menambahkan, banyak pihak, terutama para mahasiswa KPMDB Jakarta, dikecewakan atas pernyataan Prasetyo Edi Marsudi tentang telur asin bikin kentut bau.
Menurut para mahsiswa, ucapan Prasetyo Edi Marsudi sudah mendiskriminasi produk unggulan Brebes.
"Atas kecintaannya terhadap daerah, mereka merasa Kabupaten Brebes dirugikan dengan keluarnya kata-kata tersebut yang mendiskriminasi produk unggulan daerah," ungkapnya.
KPMDB Jakarta pun berharap agar Prasetyo Edi Marsudi memberikan klarifikasi permintaan maaf agar polemik ini cepat dan tepat diselesaikan.