Saat itu Intel Densus 88 hanya memberitahukan pengurus lingkungan setempat terkait target operasi (TO) warga berinisial DE (28).
Agung menceritakan, awalnya intel Densus 88 sudah melakukan pengintaian selama kurang lebih dua pekan.
"Ada dua orang ke sini (Intel Densus 88), nunjukin foto (DE), abis itu cerita, katanya orang ini (DE) TO, tapi enggak dikasih tahu TO apa," kata Agung.
Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya, Petugas Sita Puluhan Buku, Ada Karangan Abu Bakar Baasyir
Selama melakukan pengintaian, dua orang intel Densus 88 biasa berada di Pos Satpam yang berada tepat di depan kediaman DE.
Pada saat eksekusi penggeledahan, Agung diminta mendampingi Densus 88 masuk ke dalam rumah dan mendapati belasan senjata api.
Ia pun kaget saat melihat ada senjata api laras panjang di bawah meja komputer.
"Saya saksi di dalam, pas penggeledahan senjata semua, sempat kaget juga, pertama ditemuin senjata laras panjang di bawah meja komputer, takut juga saya," ucap Agung.
Selanjutnya Densus 88 kembali menemukan senjata api berbagai jenis lengkap dengan ratusan amunisinya.
Selain senjata api, di dalam rumah DE ditemukan benda-benda seperti rompi antipeluru serta seragam bercorak loreng.
"Kalau yang pistolnya lumayan banyak, komplit, peluru ada banyak, ada ratusan, dari yang kecil sampai yang sedang," ucap Agung.