Adi menilai Cak Imin memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan kalau ingin benar-benar memenangkan Pilpres 2024.
Baca juga: BREAKING NEWS: PKB Terima Lamaran Nasdem, Duet Anies-Cak Imin Dinamakan Amin
Baca juga: Pernyataan Tegas Emil Dardak Sikapi Duet Anies dan Muhaimin: Demokrat Jatim Tegak Lurus Arahan DPP
Dia harus bisa menjadikan seluruh pemilih PKB menjadi pemilih Cak Imin.
Terlebih PKB memang memiliki kekuatan besarnya pemilih di Jawa Timur, Jawa Tengah dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Ketua umum PKB yang saya kira memang kekuatan politiknya itu adalah mengkonsolidasi kekuatan politik nu kuat di Jatim dan Jateng yang selama ini memang dibutuhkan oleh Anies," ujarnya.
"Tinggal pr-nya adalah bagaimana khususnya Muhaimin Iskandar itu menjadikan pemilih pemilih PKB menjadi pemilihnya Muhaimin itu tugas besar," tambahnya.
Di sisi lain, Adi melihat progres elektabilitas Anies cenderung stagnan. Maka sosok cawapres sangat menentukan.
"Karena sampai saat ini misalnya pemilik PKB itu ternyata tidak otomatis klik memilih Muhaimin Iskandar. Oleh karena itu, ini yang saya sebut sebagai satu perjudian gitu ya karena Anies itu di tengah elektabilitasnya yang stagnan tentu membutuhkan cawapres yang elektabilitasnya tinggi," kata dia.
Kalau Cak Imin sukses membuat suara PKB yang pada 2019 mendapat 9,6 persen suara nasional menjadi suara untuk dirinya di Pilpres 2024, maka perjudian akan dimenangkan.
"Kalau itu yang terjadi ini akan menjadi perjudian yang positif. Tapi sebaliknya kalau Muhaimin Iskandar gagal mengkonversi suara PKB yang 9,6 hasil pileg 2019 lalu menjadi suara Cak Imin, ini tentu akan menjadi perjudian yang berujung pada kefatalan," pungkas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Di samping itu, imbas Anies Baswedan - Cak Imin maju sebagai Capres-Cawapres, seluruh kader dan juga pengurus DPC maupun PAC Partai Demokrat di Jatim serentak melakukan pencopotan baliho bergambar Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Anies Baswedan.
Baca juga: Isi Surat Anies saat Minta AHY Jadi Cawapres Sebelum Berpaling ke Cak Imin, Demokrat Dikhianati
"Hari ini pun saya sudah sampaikan pada ketua DPC dan PAC se Jatim agar melepas semua baliho Partai Demokrat yang ada gambarnya Anies Baswedan. Ini juga menjadi instruksi dari DPP," kata Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat Jawa Timur Mugianto, Jumat (1/9/2023).
Lebih lanjut pihaknya menegaskan meski sudah diinstruksi untuk mencabut seluruh atribut Demokrat yang tercantum Anies Baswedan, namun Mugianto menegaskan bahwa pihaknya belum memastikan apakah ini sinyal bahwa Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Kita belum bisa menjawab hengkang atau tidak. Bagaimanapun kan kita sudah bikin baliho AHY dan Anies yang ada slogan perubahan dan perbaikan. Kalau sudah seperti ini ya kita harus ambil langkah karena kita dikhianati," tegasnya.
Sebelumnya ia juga menyatakan bahwa hal ini adalah pengkhianatan yang menjadi preseden buruk bagi parpol Nasdem dan juga capres Anies Baswedan.
Bahwa mereka telah melakukan penghianatan atas kesepakatan yang telah dibuat bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Baca juga: Kecewa AHY Tak Dipilih Jadi Cawapres, Demokrat Kota Blitar Copot Baliho Anies: Tanpa Perintah DPP