Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

Dampak Kebakaran di Kawasan Bromo, Ekosistem Rusak hingga Tingkatkan Polusi Udara dan ISPA

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasan saat kawasan wisata Gunung Bromo terbakar. BB TNBTS menginformasikan aktivitas pariwisata kembali dibuka setelah ada pengendalian kebakaran.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Dampak kebakaran di Bukit Teletubbies blok Padang Savana, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, yang masuk kawasan wisata Gunung Bromo, dengan luasan 50 hektare rupanya begitu signifikan.

Ekosistem di sana menjadi rusak hingga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan polusi udara.

Kepala Seksi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Wilayah 1, Didit Sulistyo mengatakan, Bukit Teletubbies merupakan salah satu sektor yang dijaga.

Sebab, Bukit Teletubbies masuk kawasan konservasi.

"Konservasi adalah kawasan yang esensial. Jadi penyangga di kawasan Gunung Bromo. Selain wisata, juga jadi sumber air," katanya, Jumat (8/9/2023).

Didit menjelaskan, kebakaran di Bukit Teletubbis blok Padang Savana meningkatkan polusi udara atau emisi karbon.

Bahkan, asap yang ditimbulkan kebakaran bisa mengganggu kesehatan warga Tengger.

"Polusi udara dan emisi karbon dipicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di samping itu, juga berisiko mengakibatkan ISPA," jelasnya.

Dia menambahkan, di kawasan Bukit Teletubbies blok Padang Savana terdapat flora dan fauna endemik.

Baca juga: Apa Itu Arti Kata Flare? Benda yang Diduga Jadi Penyebab Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo

Antara lain, elang Jawa, rumput malelo dan bunga edelweiss.

"Akibat kebakaran flora di sana rusak. Habitat faunapun hilang. Ini bisa mengganggu kehidupan fauna," paparnya.

Pihaknya mengimbau agar pengunjung atau wisatawan tak melakukan kegiatan yang bisa memicu kebakaran.

"Karena kebakaran ini merugikan semua," tandasnya.

Sebelumnya, satu dari enam orang yang melakukan aktivitas foto prewedding sembari menyalakan flare di Padang Savana kawasan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: NasibĀ 6 Pengunjung yang Foto Prewedding Sambil Nyalakan Flare hingga Picu Kebakaran di Kawasan Bromo

Tersangka diketahui berinisial AWEW (41) warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Tersangka merupakan seorang manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer (WO).

Jasa AWEW disewa oleh pasangan pengantin HP (39) warga Kota Surabaya dan PMP (26) asal Palembang, hingga akhirnya melakukan sesi foto prewedding di Padang Savana.

Tiga orang lain yang mengikuti foto, MGG (38) dan ET (27) sebagai crew prewedding serta juru rias ARVD (34) warga Kota Surabaya.

Tersangka mengakui lima buah flare asap dan satu buah korek kompor merah adalah miliknya.

Baca juga: Kenakan Masker, 6 Pengunjung yang Diduga Picu Kebakaran di Kawasan Bromo Tiba di Polres Probolinggo

Bukan hanya itu, tersangka juga tidak mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).

Flare asap itulah yang menjadi biang kebakaran Padang Savana.

Lima orang lainnya masih berstatus saksi. Polres Probolinggo masih mendalami peran dan alat bukti lain dari lima saksi itu.

Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan, kawasan wisata Gunung Bromo ditutup total mulai 6 September 2023 hingga waktu yang belum ditentukan.

Penutupan itu sehubungan dengan adanya kebakaran hutan yang terjadi di blok savana lembah Watangan atau Bukit Teletubbies.

Kepala Bagian Tata Usaha, Septi Eka Wardhani menjelaskan, penutupan total itu dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung.

Baca juga: 3 Orang Diperiksa Terkait Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno-Welirang, Berasal dari Unsur Perhutani

"Penutupan dilakukan sejak tanggal 6 September pukul 22.00 WIB," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).

Bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis melalui booking online, dapat mengajukan penjadwalan ulang saat wisata kembali dibuka.

BB TNBTS akan menginformasikan tata cara penjadwalan ulang dalam pengumuman selanjutnya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan BB TNBTS dari kebakaran hutan," ujarnya.

"Tidak menyalakan api dan sejenisnya seperti petasan, kembang api atau flare. Demi keselamatan bersama, jika menemukan titik api, segera melaporkan ke petugas," tambahnya.

Berita Terkini