Sekitar 10 tahun lalu, Giarti pergi ke Malaysia karena diajak tetangganya, WT, dengan janji dipekerjakan sebagai pembantu dengan upah Rp 2.000.000 per bulan.
Keluarga sebenarnya keberatan, karena kondisi Giarti yang mengalami keterbelakangan mental.
Namun di tengah kemiskinan, akhirnya tawaran itu diterima dan Giarti diterbangkan ke Malaysia.
Sejak kepergian itu, Giarti putus kontak dengan keluarganya di Tulungagung.
Sedangkan WT yang sering pulang kampung selalu mengatakan jika sudah hilang kontak dengan Giarti karena mendapatkan majikan baru.
Baca juga: Ditinggal Istri Jadi TKW, Ayah Tendang Anak Gegara Kesal Dimintai Uang, Sengaja Rekam sampai Viral
Giarti akhirnya ditemukan pekerja migran asal Jember tengah sakit di sebuah panti jompo di Johor Malaysia.
Majikan baru Giarti, pemilik toko yang mempekerjakannya juga membantu untuk berusaha memulangkan ke Tulungagung.
Mereka berhasil menghubungi keluarga melalui kontak yang ada di situs Desa Kaliwungu.
Dari percakapan Giarti dengan keluarga terungkap, jika selama ini uang hasilnya bekerja selalu diminta WT untuk dikirim ke Tulungagung.
Baca juga: Pesan Terakhir TKI Trenggalek yang Jadi Korban Bentrokan Perguruan Silat di Taiwan, Janji Pulang
Namun selama itu pula, keluarga tidak pernah menerima kiriman uang.
Akibat memikirkan anaknya yang hilang di Malaysia, ibu Giarti sakit dan meninggal dunia, sedangkan ayahnya mengalami stroke.