"Sekitar 10 menit setelah minum es yang kami beli di depan sekolah, perut terasa mual, kepala pusing, juga muntah-muntah," terang salah satu pelajar MTsN 4 Tulungagung, Delfina, di ruang perawatan Puskesmas Bandung.
Baca juga: Kondisi Puluhan Warga Lamongan Keracunan Makanan, Police Line di Rumah TKP, Polisi Ambil Sampel
Menurut Siti Hasanah, sebenarnya ada larangan bagi siswa untuk membeli makanan dan minuman di luar sekolah.
Namun saat itu para siswa sedang olahraga di lapangan rumput yang ada di depan sekolah.
"Olahraganya kadang di halaman dalam sekolah, kadang di lapangan depan sekolah."
"Kebetulan para siswa sedang olahraga di lapangan depan," jelas Siti, Sabtu (16/9/2023).
Tanpa sepengetahuan guru, ada siswa yang membeli capuccino cincau dan teh merek terkenal, di penjual yang ada di tepi Jalan Raya Bandung-Durenen.
Pihak sekolah pun baru tahu setelah ada 15 anak yang mengalami pusing dan muntah-muntah.
Terkait peristiwa dugaan keracunan minuman tersebut, polisi melakukan penyelidikan.
Selain meminta keterangan sejumlah saksi, polisi mengamankan sisa minuman sebagi barang bukti.
Polsek Bandung bersama Puskesmas Bandung datang ke sekolah untuk mengambil sampel minuman yang dikonsumsi para siswa.
"Kejadian ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh polisi," ujar Siti Hasanah.
"Saya juga sempat bilang ke penjualnya, sambil menunjukkan minuman yang dibeli."
"Saya bilang, 'Mbak, ini minuman yang Mbak jual, kemungkinan beracun'."
"Penyampaian saya itu, agar tidak ada korban lain," sambung Siti Hasanah.
Siti sempat mengambil wadah bekas minuman untuk ditunjukkan kepada penjualnya.