Berita Sidoarjo

Banyak Ditemukan Retakan, Proyek Betonisasi Jalan Krembung-Mojoruntut Sidoarjo Dihentikan Sementara

Penulis: M Taufik
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proyek pembangunan jalan beton Krembung-Mojoruntut, Sidoarjo, terpaksa dihentikan, karena ada sejumlah retakan yang ditemukan, Sabtu (30/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Proyek pembangunan jalan beton Krembung-Mojoruntut, Sidoarjo, terpaksa dihentikan.

Penyebabnya, ada sejumlah retakan yang ditemukan di proyek betonisasi jalan di wilayah Krembung, Sidoarjo, itu. 

Retakan besar dan sejumlah retakan kecil ditemukan sejak sekitar dua pekan lalu.

Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (Dinas PU BMSDA) juga sudah turun melihat kondisi proyek yang menelan anggaran sekira Rp 10,5 miliar itu. 

Di hamparan beton ruas 1 sepanjang 400 meter, beberapa retakan terlihat di sejumlah titik jalan beton yang memanjang dari barat hingga timur. Jumlahnya cukup banyak, ada yang retakan besar, ada yang kecil. 

“Setelah ditemukan ada retakan, Dinas PU BMSDA Sidoarjo langsung menghentikan pekerjaan sementara sejak beberapa waktu lalu,” kata Kepala Dinas PU BMSDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, Sabtu (30/9/2023).

Selama penghentian pekerjaan, pihaknya melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab hamparan beton yang belum digunakan itu sudah banyak yang retak. Apakah dari pembuatan betonnya, metode penghamparan betonnya, atau yang lain. 

Menurutnya, Dinas PU BMSDA sudah berkonsultasi dengan ahli. Hasilnya, ada dua kemungkinan penyebab beton tersebut bisa retak. 

Baca juga: Lalu Lintas Macet Akibat Ada Futsal di Tengah Jalan, Pengendara Mengeluh, Alasan Camat: Agak Susah

Pertama, metode pelaksanaan pekerjaan. Kedua, faktor cuaca, pada saat itu suhunya sekitar 40 derajat celsius.

Dinas PU BMSDA juga mendalami terkait metode pelaksanaan. Apa yang sudah dilakukan dan apa yang tidak dilakukan dalam pengerjaan proyek ini. 

Pihaknya juga sudah melakukan kajian, dan diduga penyebab keretakan adalah metode pengerjaan proyeknya yang kurang pas, sehingga terjadi retakan. Serta mencari solusi terkait persoalan itu. 

Sampai akhirnya, Dinas PU BMSDA mengeluarkan keputusan bahwa hamparan beton yang retak itu tidak akan dibongkar. Beton yang retak akan dilakukan over toppping. Artinya retakan-retakan besar itu akan kembali dilapisi beton. 

Baca juga: Gus Muhdlor Minta Maaf Terkait Pengalihan Arus di Bundaran Aloha Sidoarjo: Jaga Keselamatan

"Kita putuskan beton yang retak dilakukan over topping, karena kalau dibongkar waktunya tidak cukup," kata Dwi Eko Saptono. 

Atas kesalahan pekerjaan betonisasi, lanjut Dwi Eko Saptono, kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut diberi peringatan satu.

Halaman
12

Berita Terkini