Sampai Senin (2/10/2023) pagi ini terdata ada 30 dusun, 21 desa terdampak tersebar di 8 kecamatan. Pihaknya terus mengupayakan agar 8 kecamatan tersebut tidak sampai kekurangan air bersih.
Jumlah pengirim air tangki, kata Joko sudah tembus 88 tangki dengan total volume air mencapai 458.500 liter air bersih. "Alhamdulillah semua berjalan lancar," katanya.
Para kades dan camat harus aktif memantau wilayah masing-masing terkait dengan segala kemungkinan akibat kemarau panjang.
Segera laporkan dan ajukan surat resmi dimulai dari kades yang ditujukan kepada bupati melalui camat.
Harapannya, pendistribusian air bersih ini bisa membantu masyarakat di 8 kecamatan yang kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari 88 tangki diantaranya bantuan dari CSR sejumlah perusahaan dan termasuk bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Polres Lamongan, PMI, BFI, Bank Daerah dan perusahaan swasta lainnya.
Sementara itu, selain dropping air bersih, juga bantuan puluhan jerigen, dan tandon air masing-masing volume 1.200 liter.
Pihak tetap siaga penuh memantau 13 kecamatan yang biasanya saat musim kemarau kerap terjadi kekurangan air bersih.
Hal itu dilakukan agar tidak ada daerah yang tak tersentuh dropping air bersih. BPBD, masih kata Joko, terus melakukan pemetaan untuk dilakukan langkah-langkah lanjutan