TRIBUNJATIM.COM - Peran Kaesang Pangarep saat ini disebut pengamat politik sebagai langkah untuk gembosi suara PDIP.
Hal ini juga tak lepas dari andil Jokowi.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin saat ini keluarga Jokowi tengah melakukan upaya PDIP.
Meski diketahui juga PDIP adalah partai yang antarkan Jokowi menjadi presiden hingga lima kali kontestasi.
Sampai akhirnya Jokowi menjadi Presiden dua periode.
Baca juga: 1 Tahun Nikahi Kaesang Pangarep, Erina Gudono Ingin Tunda Punya Momongan: Enggak Kepikiran
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Langkah penggembosan terbaru adalah penunjukan Kaesang Pangarep -putra bungsu Jokowi- sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meski baru hitungan jam menjadi kader partai.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai penunjukkan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dilatar belakangi tujuan mengambil ceruk suara pendukung dan relawan Jokowi, serta mencuri elektabilitas PDIP.
"Ketika Kaesang jadi ketua umum PSI, targetnya adalah mengambil ceruk suara dari pendukung dan relawan Jokowi."
"Kedua, mengambil suara-suara dari PDIP. Kita tahu bahwa di 2019 lalu itu suara PDIP berkurang karena digerogoti PSI," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Selasa (26/9/2023).
Ujang melihat PSI yang dipimpin Kaesang paling tidak akan punya dua tujuan.
Yakni mengambil relawan Jokowi untuk mendukung PSI, dan di saat yang sama menggembosi suara PDIP.
Menurutnya dalam konteks ini, PDIP akan dirugikan atas ditunjuknya putra bungsu Jokowi sebagai Ketum PSI.
Kata Ujang, bisa jadi skema ini merupakan bagian dari rencana keluarga Jokowi menggembosi PDIP.
Skema ini dilatarbelakangi karena Jokowi yang merasa tak nyaman di PDIP dan perannya yang nihil di partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
"Paling tidak saya melihat ada dua suara yang bisa diambil dari PSI itu."
"Jadi mengambil relawan Jokowi untuk mendukung PSI, di saat yang sama kelihatannya akan menggembosi, dan mengambil suara PDIP," ungkapnya.
"Dalam konteks itu, saya melihat partai mana yang bisa diambil, saya tak melihat PDIP. Justru yang dirugikan adalah PDIP."
"Bisa jadi Kaesang jadi ketua umum PSI, bisa jadi ini strategi keluarga Jokowi menggembosi PDIP karena dianggap Jokowi sudah tidak nyaman lagi di PDIP dan Jokowi juga tidak punya peran di PDIP," lanjut dia.
Kaesang yang menjadi Ketum PSI dipandang sebagai desain yang telah direncanakan sebelumnya.
Ujang melihat kental andil Jokowi dalam merapatnya Kaesang ke PSI.
Terlebih PSI merupakan partai yang dibina dan tegak lurus oleh sang kepala negara tersebut.
"Dalam konteks Kaesang jadi Ketum PSI, itu skema yang sudah didesain direncanakan."
"Itu keinginan Jokowi, kita tahu PSI ini kan partai Jokowi, dibina oleh Jokowi."
"Yang manut tegak lurus bersama Jokowi. Jadi kalau Kaesang jadi ketum ya tidak aneh," kata Ujang.
Sebelumnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, ditetapkan sebagai Ketum PSI.
Kaesang ditetapkan sebagai Ketum PSI beberapa hari setelah menjadi anggota dan mendapat KTA PSI.
Kaesang ditetapkan sebagai Ketum PSI saat Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com